Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

NH Aziz

Ini Hasil Survei Index Indonesia di Pilgub Sulsel

Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) paling berpeluang menang diantara pasangan calon lain.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ABDUL AZIS
Direktur Eksekutif Index Indonesia, Agung Prihatna 

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel digelar pada 27 Juni nanti. Pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 hanya satu putaran. Termasuk 12 kabupaten/kota di Sulsel.

Tak ada pemilihan atau pemungutan suara ulang terkait dengan perolehan suara. Beda halnya dengan Pilgub DKI Jakarta. Dalam aturan Pilgub DKI Jakarta, putaran kedua bisa terjadi jika suara paslon tidak di atas 50 persen. Hal itu tercantum dalam PKPU Nomor 6 Tahun 2016.

Lalu bagaimana gambaran peluang tingkat keterpilihan atau elektabilitas empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sulsel? Direktur Eksekutif Index Indonesia, Agung Prihatna, menjelaskan, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) paling berpeluang menang diantara pasangan calon lain.

"Peluang pasangan NH-Aziz untuk memenangi pilgub ini sangat terbuka lebar. Elektabilitas NH-Aziz 30,1 persen. Sangat signifikan mengungguli tiga pesaingnya," ungkap mantan penanggungjawab Metro TV untuk urusan survei ini, Kamis (7/6/2018).

Dalam keterangan persnya di Hotel Grand Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, salah satu pendiri Lingkar Survei Indonesia (LSI) itu, menambahkan, pengumpulan data oleh Index Indonesia dilakukan mulai tanggal 1-15 Mei kemarin, dengan responden 11.200, margin eror kurang lebih 1 persen.

Hasilnya, kata Agung Prihatna, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang-Achmad Tanribali Lamo 5,1 persen, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman 23,4 persen, dan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar 18,9 persen.

"Masih ada 22,4 persen warga Sulsel belum menentukan pilihannya. Kendati elektabilitas NH-Aziz hanya terpaut 6,7 persen dari NA-ASS, namun perbedaan itu signifikan. Kenapa? Karena margim eror kurang 1 persen dari totol responden dalam survei," ungkap Agung menjelaskan di hadapan puluhan awak media.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved