Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Semarak Ramadan Unhas Bertema Terorisme dan Radikalisme, Ini Lombanya

Diharapkan kegiatan semarak ramadan merupakan ajang untuk melatih dan membina mahasiswa Unhas dalam kegiatan-kegiatan Islami.

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Imam Wahyudi
munawwarah/tribuntimur.com
Bidang Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, ikut menyemarakkan bulan suci Ramadan 1439 H dengan menggelar sejumlah lomba, Rabu-Kamis (30-31/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Bidang Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, ikut menyemarakkan bulan suci Ramadan 1439 H dengan menggelar sejumlah lomba, Rabu-Kamis (30-31/5/2018).

Sejumlah lomba digelar di pelataran gedung rektorat Unhas Tamalanrea.

Seperti lomba tilawah (pembacaan ayat-ayat suci Al quran) dan Syarhil Qur’an (pidato kandungan Al quran) dengan tema terorisme dan radikalisme musuh kita bersama di lantai dasar gedung rektorat Unhas Tamalanrea.

"Kegiatan ini benar-benar syiar Islam dan pembinaan mahasiswa dalam mengisi kegiatan bulan Ramadan,”kata Dr Madris, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis selaku ketua panitia.

Diharapkan kegiatan semarak ramadan merupakan ajang untuk melatih dan membina mahasiswa Unhas dalam kegiatan-kegiatan Islami. Dan kegiatan tersebut sudah menjadi kegiatan rutin yang digelar oleh Unhas untuk mempersiapkan mahasiswa Unhas untuk mengikuti lomba tilawah, pidato Islam dan lainnya di tingkat nasional.

"Namun tahun ini kegiatan tersebut tidak diselenggarakan, sehingga acara semarak ramadan ini murni untuk syiar Islam dan pembinaan mahasiswa,"tambah Madris.

Adapun tema rerorisme dan radikalisme musuh kita bersama sehubungan maraknya praktek teror di tanah air yang telah mengancam stabilitas dan keamanan nasional. Sehingga, Unhas menganggap penting untuk mengambil tema terorisme dan radikalisme dalam kegiatan ini.

“Terorisme dan radikalisme ini seringkali disalahpahami sebagai jihad oleh kalangan tertentu. Ini yang perlu kita luruskan. Salah satunya melalui kegiatan seperti ini,"tambahnya.

Menurut salah satu peserta lomba Syarhil atau pidato, Muhammad Riski, terorisme melanggar perikemanusiaan, nilai keadilan, dan tatanan kehidupan. Islam tidak pernah mengajarkan terorisme. Malah, Islam melarang keras terorisme.

"Terorisme dan radikalisme bukan bagian dari Islam, dan Islam bukan terorisme dan radikalisme,"kata Muhammad Riski dalam pidatonya.

Riski mengutip salah satu ayat Al Quran, surah Al Maidah ayat 32, untuk menjelaskan betapa terlarangnya praktik terorisme dalam Islam. Dalam ayat itu disebutkan barangsiapa membunuh seseorang bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Sebaliknya, barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan semua manusia.

Semarak Ramadan tersebut diikuti oleh 52 peserta mahasiswa, 23 orang mengikuti lomba syarhil atau pidato islami, dan 29 peserta lomba tilawah. Untuk hari ini, kegiatan akan difokuskan pada lomba syarhil, dan esok harinya lomba tilawah yang diakhiri dengan acara buka puasa bersama.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved