Cedera Salah Pernah Dialami Pemain PSM, Begini Pengobatannya
Insiden yang terjadi 43 tahun lalu ini diceritakan rekannya M Nadjib Latandang kepada Tribun Timur, Minggu (27/5/2018)
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Cedera tulang bahu yang mendera striker Liverpool Mohamed Salah (25 tahun), Minggu (27/5/2018) pagi di Keiv, Ukraina, termasuk cidera yang kerap menimpa pemain sepakbola.
Gelandang bertahan PSM Makassar era 1970 dan 1980-an, Yusuf Malle ternyata pernah mengalami hal serupa.
Insiden yang terjadi 43 tahun lalu ini diceritakan rekannya M Nadjib Latandang kepada Tribun Timur, Minggu (27/5/2018), dia istilahkan "cidera lepas tulang bahu."
"Saya ingat betul, kejadiannya di Semarang, tahun 1974. kita PSM Junior persiapan lawan Persija Jakarta di Suratin Cup. Saat latihan pagi, Yusuf Malle bertubrukan dengan Hafid Ali (almarhum)," ujar Nadjib yang pernah jadi gelandang PSM di era akhir Anwar Ramang.

Usai kejadian itu, pelatih tim senior Ilyas Haddade langsung memanggil tukang urut dari warga Tionghoa di Semarang.
"Bahu lepas itu langsung ditarik saja, dikembalikan di tempatnya semula. Kita anak Makassar istilahkan dipasinta saja, ditarik kembali dengan cepat sebelum bengkak,"jelasnya.
Setelah "dipassinta", Yusuf Malle diberi derek perban yang menggantung lengan dengan bahu sebagai penyangga supaya tidak goyang dan bergeser lagi.
"Alhamdulillah, hanya satu minggu, Yusuf Malle kembali main," ujar Nadjib yang juga pensiunan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi ini.
Nadjib mengenang, Saat laga final melawan Persija Jakarta, pemain terkenal ibukota saat itu, Dede Sulaiman, Aun Harhara, dan Taufik Saleh.
Setelah tim Junior itu, Nadjib dan Malle langsung dipanggil masuk tim senior untuk ikut Sorharto cup tahun 1974.
Yusuf Malle dan Nadjib, bergabung bersama para seniornya, seperti Saleh Bahang, Herman Sumbu, Hafid Sijaya, Budi Wijaya, Amang Sese, Mustafa Kamal, Ahmad Jauhari, Abdi Tunggal, Anwar Ramang , Ronny Pattynasarani.
Dari junior ada Najib Latandang, Hafid Ali, Yusuf Malle, Donny Patty, Joni Kambang, Nur Amir , Hilaludin , Arifuddin Malle.
Akhirnya PSM kala itu berhasil menjuarai piala Soeharto. PSM mengalahkan Persebaya 2-1, lalu Peraija Jakarta 1-0.
"Pak Patompo yang jadi manajer sekaligus walikota saat itu senang sekali," ujarnya.
Bagi Nadjib, cidera dalam sepakbola adalah risiko.
"Cedera kapan saja bisa terjadi, saya rasa Sergio Ramos tidak ada Niat untuk mencederai M, Salah mereka berDuel semata-mata ingin memperebutkan Bola,"katanya.(*)