Sumur Misterius Bontocabu Ramai Didatangi Warga, Begini Reaksi MUI Maros
sejumlah warga dari berbagai daerah berdatangan dan mengambil air untuk dijadikan obat.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Munculnya sumur misterius di lorong Lingkungan Bontocabu, Kelurahan Maccini Baji, Kecamatan Lau, Maros, mendapat reaksi dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maros, Syamsul Khalik, Rabu (16/5/2018).
Sejak sumur seluas baki tersebut dua pekan lalu, sejumlah warga dari berbagai daerah berdatangan dan mengambil air untuk dijadikan obat.
Syamsul mengatakan, jika sumur tersebut dibuka untuk umum, maka akan mengudang kemusyirkan. Warga percaya, air tersebut bisa menyembuhkan penyakit, padahal kesembuhan hanya dilakukan oleh Allah.
"Jika dibiarkan, kami khawatikan akan merujuk pada kemusyrikan. Itu dapat menggoyahkan keimanan dan aqidah orang, yang mempercayai keampuhan air sumur itu," katanya.
Syamsul akan berkoordinasi dengan aparat Kelurahan, dan Camat Lau untuk membahas fenomena alam tersebut. Bahkan dia berharap, sumur tersebut ditutup untuk umum.
"Kalau ada yang mengambil air untuk dijadikan obat dan percaya itu akan menyembuhkannya, itu mengarah pada kemusyrikan. Hanya Allah yang menyebuhkan, bukan air itu," katanya.
MUI juga menelusuri awal mulanya munculnya sumur misterius tersebut. Dia curiga, sumur tersebut sudah ada sebelum Bontocabu jadi pemukiman.
Namun, dengan adanya sejumlah warga yang bermukim sumur tersebut ditutup. Apalagi membahayakan keselamatan warga yang melintas di lorong sumur.
"Kemungkinan sumur itu baru terbuka kembali setelah puluhan tertutup. Hal itu bisa saja terjadi. Apalagi fenoma alam sulit untuk ditebak. Sumur itu tidak ajaib, hanya kebetulan saja," katanya.