VIDEO ON DEMAND
VIDEO: Ini Permintaan Maaf Guru SMK 1 Luwu Timur yang Lecehkan Songkok Passapu
Macoa Bawalipu menambahkan, songkok passappu adalah lambang kehormatan orang Wotu.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Guru SMKN 1 Luwu Timur, Arman Amrullah meminta maaf kepada Macoa Bawalipu ke-61, Muh Aras Abdi To Baji atau Bau Arase Pua To Baji di kediamannya, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (6/5/2018).
Amran mengakui bersalah sudah melecehkan songko' passapu yang identik dengan adat Wotu. Arman menghina songkok kehormatan warga Wotu lewat media sosial facebook dari postingan akun Zakaria Bakrie yang mengenakan songkok passapu.
Zakaria memposting fotonya usai menghadiri HUT Luwu Timur ke-15 di Lapangan Merdeka, Jl Sam Ratulangi, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili.
Songkok itu juga dikenakan Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Thorig Husler dan Irwan Bachrie Syam dan pejabat, tamu penting lainnya.
Akibat komentar itu, Arman mengakui bersalah sudah mencederai perasaan warga Wotu. Permintaan maaf kepada Macoa Bawalipu sekaligus meminta perlindungan kepada pemimpin adat tertinggi di Wotu itu.
Ia mengakui songkok passapu tidak ia ketahui sampai menulis komentar tersebut di postingan Zakaria Bakrie. Mendengar itu, Macoa Bawalipu memaafkan kekeliruan yang sudah dilakukan Arman.
Macoa Bawalipu menambahkan, songkok passappu adalah lambang kehormatan orang Wotu.
Arman datang bersama istri dan anaknya, orang tua dan saudaranya. Arman tidak berhenti menangis dihadapan Macoa Bawalipu.
Arman pun menyalami satu persatu warga dikediaman Macoa Bawalipu sambil menangis menyesal. Arman datang ke rumah Macoa Bawalipu dikawal anggota Polsek Wotu.
Pengawalan tersebut untuk mecegah aksi main hakim sendiri oleh warga Wotu yang sudah geram. Situasi aman dan terkendali usai Arman meninggalkan rumah Macoa Bawalipu.
Simak videonya:(*)