Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SBMPTN 2018

SBMPTN 2018, Jangan Takut Jawaban Anda Salah, Tahun Ini Tidak Gunakan Sistem Minus

Jumlah peserta tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018, mengalami kenaikan hingga 7.96%

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Pamplet informasi Panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2018 terpasang disalah satu ruangan yang akan dijadikan tempat tes tertulis calon mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri di MTSN Model Makassar, Jl Ap Pettarani, Senin (7/5/2018). SBMPTN tahun 2018 akan digelar mulai Selasa (8/5). Panitia Lokal SBMPTN akan melaksanakan tes tertulis di tiga sektor yakni Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, dan Majene, Sulawesi Barat. Untuk jalur SBMPTN Peserta yang terlibat 'Joki' atau curang akan didiskualifikasi hingga pidana, panitia juga akan melakukan pengawasan ketat, sebanyak 51.800 peserta yang akan ikut seleksi penerimaan mahaiswa baru. Tahun ini, sektor UNM mendominasi jumlah pendaftar SBMPTN yakni sebanyak 19.790 peserta. Sementara di sektor Unhas sebanyak 28.460 dan sektor Majene 2.450. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Jumlah peserta tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018, mengalami kenaikan hingga 7.96% dari 2017 sebanyak 47.000 pendaftar, naik menjadi 51.800 peserta tes SBMPTN khusus panlok 82 Makassar.

Panlok 82 Makassar meliputi Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar , Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) Majene dan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar (tidak jadi penyelenggara tes).

Untuk Panlok 82 Makassar, sektor Unhas memiliki pendaftar terbanyak untuk Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sebanyak 28.460 disusul sektor Majene (Unsulbar) 20.450 dan sektor UNM sebanyak 19.790.

Sementara untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), sektor UNM menjadi pemuncak peserta terbanyak 600 orang dan Unhas 500 peserta dan sektor Majene tidak ada.

Perlu para peserta ingat bahwa sistem skoring tahun ini sangat berbeda dari tahun lalu. Jika pada tahun sebelumnya, setiap jawaban benar akan diberi poin empat dan jawaban salah akan dikurangi 1 poin dan tidak menjawab diberi poin 0, maka tahun ini tidak demikian.

"Kalau tahun ini didasarkan pada jumlah jawaban benar dengan tingkat kesulitan soal. Jadi tidak ada sistem minus dan disesuaikan bobot soal poinnya,"tutup Prof Jufri.

Lanjut Prof Jufri, pola penilaian tersebut dinilai adil karena tingkat kesulitan soal-soal pada SBMPTN berbeda-beda. Sehingga menjadi tidak adil jika skor tiap soal sama dan diratakan.

"Kan bisa saja saya dan teman saya jawab 10 nomor dan semuanya benar. Kan lucu kalau nilainya sama sementara nomor atau jenis soal yang kami jawab tidak sama. Makanya ini adil pola skoring 2018,"kata Prof Jufri, Senin (7/5/2018).

Untuknya, Prof Jufri menghimbau kepada para peserta yang akan melakoni tes 8 Mei besok agar tidak talut menjawab soal-soal SBMPTN.

"Jawab saja karena tidak ada sistem minus. Kalau saran saya mulai dari yang paling mudah Anda jawab atau bisa juga dari yang sulit dulu asalkan waktunya jangan sampai lewat,"tutup Prof Jufri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved