Pilwali Makassar 2018
Appi-Cicu Hanya Silaturahmi ke IAS
Kebetulan saja kami ketemu semua disana, tidak ada pembicaraan serius soal Makassar. Apalagi saat ini Appi-Cicu melawan kolom kosong
Penulis: Alfian | Editor: Ridwan Putra
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar yang menyebut pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Appi-Cicu, membahas masalah politik ajang pilwali saat mengunjungi mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Siradjuddin (IAS), di Lapas Suka Miskin, Bandung, ditepis tim Appi-Cicu.
"Tidak ada pembicaraan soal pasangan calon lain pada Pilwali Makassar. Ibu Cicu dan Pak Appi hanya silaturahmi biasa. Namanya juga orang Bugis-Makassar pasti sipakatau, apalagi Pak IAS dengan Ibu Cicu itu anak ponakan. Wajarlah jika bertemu dengan pamannya," tutur kerabat IAS, Iwan Garuda, dalam rilis tim Appi-Cicu, Jumat (27/4/2018).
Hal senada disampaikan loyalis IAS, Basdir, yang mengaku kunjungannya ke Bandung dalam rangka mengobati kerinduan dengan mantan Wali Kota Makassar dua periode tersebut.
"Kebetulan saja kami ketemu semua disana, tidak ada pembicaraan serius soal Makassar. Apalagi saat ini Appi-Cicu melawan kolom kosong, jadi untuk apa dibicarakan lagi," terang Basdir.
Sebelumnya beredar kabar jika pasangan Appi-Cicu melakukan pertemuan khusus dengan IAS di Lapas Suka Miskin, Bandung, Jawa barat.
Raih simpati
Sementara Directur Parameter Indonesia, Basri Kajang, menyebut pertemuan itu dalam rangka meraih simpati atau endorsement IAS di Makassar.
"Bisa jadi Appi-Cicu bertemu IAS adalah untuk menarik simpati pemilih IAS yang masih di atas 30 persen. Data surveinya IAS masih memiliki strong support di atas 30 persen suara ini mungkin yang berusaha diraih oleh Appi-Cicu di pilwali kali ini. Apalagi sisa melawan kolom kosong," jelasnya.
Selain faktor itu, mantan Wali Kota Makassar dua periode tersebut juga dianggap masih memiliki pengaruh bukan hanya di Makassar tetapi juga di Sulawesi Selatan.
"Pak IAS saya kira adalah salah seorang tokoh fenomenal yang masih memiliki banyak pendukung, bukan hanya di Makassar. Nama IAS masih seringkali disebut di Sulsel, jadi saya kira wajar jika calon wali kota, bupati, maupun gubernur ingin mendapatkan testimoni IAS," kuncinya.(*)
