Parkir Air Terjun Bantimurung Mahal, Begini Reaksi Kadibudpar Maros
Mengimbau wisatawan supaya tidak melayani jika ada tukang parkir tanpa karcis yang meminta uang.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Maros, Kamaluddin Nur membantah, adanya tukang parkir di dalam kawasan air terjun Bantimurung, yang meminta uang hingga Rp 10 ribu, merupakan suruhannya, Minggu (15/4/2018).
Mantan Kabag Humas Pemkab Maros tersebut, beralasan tukang parkir tersebut disuruh oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Tidak ada itu biaya parkiran. Kalau ada yang begitu, itu hanya oknum yang tidak bertanggung jawab. Saya akan telusuri itu," ujarnya.
Kamaluddin mengimbau, wisatawan supaya tidak melayani jika ada tukang parkir tanpa karcis yang meminta uang. Sebaiknya, tidak dilayani saja.
"Kalau ada tukang parkir yang tidak memperlihatkan karcis, tolong ditolak saja. Jangan dilayani, itu hanya oknum," katanya.
Mantan Kadis Perpustakaan dan Kerasipan Maros tersebut, akan mencari anak buahnya yang membekengi tukang parkir ilegal tersebut. Setelah ditemukan, maka oknum akan diberikan sanksi.
Sebelumnya, wisatawan yang berkunjung ke air terjun Bantimurung Maros, mengeluhkan buruknya pengelolaan parkir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maros.
Pasalnya, wisatawan harus mengeluarkan uang sekitar Rp 15 ribu untuk parkiran. Saat masuk, pengendara motor dimintai Rp 1.000 dan mobil Rp 5.000 di tolgate.
Seorang wisatawan, Syamsir mengatakan, saat pengendara motor memarkir kendaraannya, kembali dimintai Rp 5.000. Sementara, mobil Rp 10.000. Tukang parkir tersebut, begelagak laiknya preman. (*)
-
Parkir Air Terjun Bantimurung Mahal, Warga: Kadisbudpar Harus Dievaluasi
-
Promosi Wisata Lewat Foto, Disbudpar Maros Gelar Pelatihan Fotografi
-
Disbudpar Buka Pendaftaran Calon Dara Daeng Maros, Syaratnya Harus Bisa Ngaji
-
Jelang Pemilihan Dara dan Daeng, FKDDM Temui Disbudpar Maros, Ini Tujuannya
-
Disbudpar Maros Target Kawasan Karts Rammang-rammang Jadi Geopark Dunia