Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas Bakal Miliki Rusunawa Baru, Anggarannya Rp 13 Miliar

Universitas Hasanuddin kembali memperoleh kepercayaan untuk mengelola Rumah Susun dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Mahyuddin
Rara/tribuntimur.com
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, meletakkan batu pertama pembangunan rumah susun (rusun) kota Makassar II Unhas Tamalanrea dekat rumah susun mahasiswa, Kamis (12/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Susun (Rusun) Kota Makassar II Unhas Tamalanrea dekat rumah susun mahasiswa, Kamis (12/4/2018).

Dengan demikian, Universitas Hasanuddin kembali memperoleh kepercayaan untuk mengelola Rumah Susun dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Hadir Perwakilan Kementerian PUPR Kepala Satuan Kerja SNVT PUPR dan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. 

Kepala Satuan Kerja SNVT PUPR, Eka Rahendra mengatakan, bantuan pembangunan rumah susun untuk Unhas merupakan bagian dari keinginan dan cita-cita untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa demi Indonesia.

“Kami ingin agar nantinya rumah susun ini dapat membantu mahasiswa yang berasal dari luar Makassar untuk memperoleh hunian yang layak dan terjangkau,” kata Eka.

Baca: Eks Aktivis Mahasiswa Unhas Pimpin Pro Joko Widodo, Yang Merasa Mirip Jokowi Silakan Daftar Projo

Menurut rencana pembangunan rumah susun ini diharapkan dapat rampung pada bulan November 2018.

“Pada bulan November nanti, Presiden Jokowi akan meresmikan selesainya pembangunan sejuta rumah dan hunian. Kami berharap, unit rumah susun Unhas ini dapat juga diresmikan pada saat itu,” tambah Eka.

Wakil dari TP4D Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (yang mewakili Kepala Kejaksaan Tinggi), Dr Supriyanto mengatakan, kehadiran TP4D dalam setiap proyek pemerintah merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kekeliruan dalam proses pembangunan yang dapat membawa dampak hukum.

“Di Sulsel ini ada 13 paket proyek di Satker Perumahan untuk tahun 2018. Semuanya telah dimintakan pengawalan dari TP4D. Pengawalan ini adalah bagian dari semangat untuk mencegah korupsi,” kata Supriyanto.

Supriyanto juga menyampaikan, pendekatan yang mereka lakukan adalah dengan apa yang disebut 4T, yaitu tepat mutu, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat administrasi.

Baca: Kemenristek Tunjuk Unhas Bina 9 Kampus di Papua dan Sulbar

Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan Kementerian PUPR kepada Unhas.

“Rusun yang direncanakan ini bernilai Rp 13 miliar, termasuk meubel. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi kepada Unhas untuk mengelola aset-aset pemerintah,” jelas Prof Dwia.

Sebelumnya, Kementerian PUPR juga memberikan bantuan pembangunan Rusun sebanyak 11 blok, dimana masing-masing blok terdiri atas 12 kamar di Kampus Fakultas Teknik di Gowa.

Saat ini, sebanyak 4 blok telah selesai dibangun, dan sisanya sementara dalam proses pembangunan.

Rektor Unhas juga menyampaikan terima kasih kepada TP4D Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang selalu membantu Unhas.

“Sekarang ini, seluruh proses tender proyek di Unhas sudah melibatkan TP4D,” tutup Prof Dwia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved