Sebelum Tewas Tersambar Petir, Tiga Remaja di Tana Toraja Minta Ini ke Seorang Nenek di Sawah

Laporan Wartawan TribunToraja.com, Risnawati

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Tiga gadis remaja di Tana Toraja yang tewas tersambar petir ternyata akibat handphone (HP).

Kejadian itu terjadi di area persawahan Kampung Bena, Lembang (Desa) Buakayu, Bonggakaradeng, Rabu (4/4/2018) sore, saat hujan deras mengguyur daerah tersebut pukul 16.00 Wita.

Korban tewas tersebut yakni, Adelia Oyan Anggalo (15), Suprianti Ittang (16), dan Almidayanti Sulo (13). Ketiganya masih bersepupu.

Sedangkan Merianti Kamali dan Aril Waldi Paliwanana, yang selamat dari sambaran petir, mengalami luka hitam di tangan dan kakinya.

"Kami berlima berdiri berjejer di samping pondok bersama seorang nenek, kemudian kami meminta kantong plastik kepada nenek tersebut untuk menyimpan handphone," kesaksian Merianti, Jumat (5/4/2018).

Lanjutnya, kantong plastik tidak ada kemudian sang nenek menawarkan menyimpannya di dalam tasnya, namun sayangnya belum sempat menyimpan tiba-tiba petir meyambar.

"Kami berteduh di pondok, takut handphone kami basah, belum sempat dimasukkan di tas nenek, tiba-tiba kami berlima yang berdiri berjejer tersambar petir," ujarnya.

Kemudian, Merianti melihat ketiga sepupunya sudah jatuh ke sawah, sementara dirinya dan Aril terlempar ke kolong pondok, sedangkan nenek berada di dalam pondok.

"Saya kaget ketika sepupuku terjatuh, dan kami berlima sebelumnya tidak berada di dalam pondok bersama nenek," tutupnya.

Ketiga korban sudah di semayamkan bersamaan, dan satu korban diantaranya dibawah ke kampung halamannya di Dusun Buttu Lemo Kampung Rando, Lembang Makkodo, Simbuang, Tana Toraja untuk dikuburkan.