Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bergurau Bawa Bom di Bandara Sultan Hasanuddin, Calon Penumpang Sriwijaya Dipaksa Turun dari Pesawat

Pria kelahiran Tidore 13 Juni 1984 tersebut, diamankan lantaran telah membuat panik calon penumpang lainnya dan petugas.

Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
 Seorang calon penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 556 rute Makassar- Ternate, Abdullah Tudoho memperlihatkan bingkisannya saat diamankan oleh Avsec Bandara Sultan Hasanuddin. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Seorang calon penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 556 rute Makassar- Ternate, Abdullah Tudoho diamankan oleh Avsec Bandara Sultan Hasanuddin, saat akan terbang, Jumat (23/3/2018).

Pria kelahiran Tidore 13 Juni 1984 tersebut, diamankan lantaran telah membuat panik calon penumpang lainnya dan petugas. Dia bergurau sementara memabawa bom padahal pesawat sudah bersiap untuk terbang.

Baca: Sebut Bawa Bom Saat Ditanya Pramugari Wings Air, Pria Diamankan di Bandara Hasanuddin

Communication head and legal section Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin, Turah Ajiari mengatakan, pelaku menyampaikan pihak maskapai bahwa ia sedang membawa bom yang disimpan di dalam bingkisannya.

"Kejadiannya sekitar jam 09.30 pagi. Calon penumpang ini, menyampaikan ke petugas kalau di dalam bingkisannya ada sebuah bom. Makanya petugas dan calon penumpang lainnya panik. Pelaku lalu barangnya digiring keluar dari dalam bandara," katanya.

Baca: BREAKING NEWS: Polda Sulsel Geledah Kantor Abutours

Turah menjelaskan kronologi penangkapan warga Trans Almahera RT 04 /05 Desa Okedotilau, Kecamatan Oba Tengah, Kabupaten Tidore Kepulauan, Maluku Utara tersebut. Awalnya, pukul 09.30 wita, pelaku boarding melalui gate tiga lantai dua Bandara. 

Setelah itu, pelaku masuk ke dalam kabin SJ 556 dan langsung duduk di seat atau kursi 15 D. Saat itu, seorang pramugari Sriwijaya SJ-556 meminta pelaku untuk pindah tempat duduk berdasarkan seat yang tertera di tiket.

Baca: SYL Salat Jumat di Masjid Baiturrahman Takalala, NH di Masjid Raya Soppeng

"Harusnya pelaku berada di kursi 15 C, tapi dia duduk di 15 D. Pramugari datang memintanya untuk pindah. Pelaku pun pindah ke tempat yang dimaksud," kata Turah.

Pramugari lalu menayakan jenis barang bawaan pelaku. Pertanyaan tersebut dijawab dengan gurauan isinya bom. Selanjutnya pramugari tersebut melaporkan kepada pihak Avsec Sriwijaya. 

Pelaku lalu dipaksa turun dari badan pesawat dan dibawa ke Posko Avsec Bandara, untuk di mintai keterangan. Pelaku tidak diijinkan untuk melanjutkan penerbangannya dengan menggunakan pesawat Sriwijaya. 

Baca: VIDEO: Ferdinand Sinaga Janji Tak akan Tinggalkan PSM Lagi

"Setelah membuat pernyataan, tidak akan mengulangi candaan mengenai bom. Pelaku dibiarkan untuk melanjutkan penerbangannya dengan menggunakan pesawat lain," katanya.

Turah memastikan pihaknya akan mengamankan semua calon penumpang yang bergurau ada bom. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya ledakan dalam pesawat maupun dalam bandara.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved