Rupiah Diprediksi Melemah, Begini Kata Akademisi Unhas
Ini terutama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena salah satu asumsi di dalam penyusunan APBN adalah nilai kurs.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akademisi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Hasanuddin (Unhas) Anas Iswanto Anwar Makatutu menilai, pelemahan rupiah akan mengganggu stabilitas makro ekonomi Indonesia.
Ini terutama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena salah satu asumsi di dalam penyusunan APBN adalah nilai kurs.
"Maka yang harus dimanaj adalah menjaga kestabilan nilai rupiah, minimal mendekati asumsi kurs yang dipakai dalam merencanakan anggaran," kata Anas sapaanya dihubungi, Rabu (14/3/2018)
Hal yang sering mengganggumemang selama ini adalah faktor eksternal, seperti kebijakan ekonomi AS akan besar dampaknya bagi ekonomi Indonesia.
Baca: Bank Indonesia Optimis Bisa Jaga Stabilitas Rupiah
"Fundamental ekonomi kita mutlak harus dijaga. Terutama perdagangan LN yang berkaitan langsung dengan kurs," ujar Anas.
Kebijakan moneter yang smart sangat dibutuhkan dalam mengatasi ancaman tersebut.
Keputusan intervensi harus tepat waktu sehingga ridak menimbulkan uncertainty (ketidakpastian).
"Jangan lupa utang kita (swasta dan pemerintah) cukup besar. Tidak kalah penting, moral suation juga perlu, masyarakat jangan malah memborong dollar yang membuat malah dollar semakin menguat," kata Anas.(*)
-
Suku Bunga Acuan Tetap, Akademisi: Seharusnya Kita Agresif Disaat Amerika Melempem
-
Tim Marvel dan SPES-F Unhas Raih Dua Penghargaan FIFGROUP Youth Inovation
-
Akademisi, Pertumbuhan Lalu Lintas Bandara Sultan Hasanuddin Bagus
-
Triwulan III Tahun 2018, Ekonomi Sulsel Tumbuh Sebesar 7,29 Persen
-
Rabu, Rupiah Masih Kokoh di Atas Rp 15 Ribu Per Dolar