Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Parah, Rastra untuk Warga Biringbulu Gowa Kurang 1.020 Kg

Karena kondisi yang tidak sesuai, Binmas setempat menginterogasi para sopir dan kuli angkut terkait penyebabnya.

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Mahyuddin
waode nurmin/tribungowa.com
Sebanyak 1.020 Kg dari 510 karung Beras Kesejahteraan (Rastra) jatah warga Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulsel, berkurang. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Sebanyak 1.020 Kg dari 510 karung Beras Kesejahteraan (Rastra) jatah warga Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulsel, berkurang.

Hal ini diketahui setelah Bhabinkamtibnas yang mendampingi warga di Desa Pencong saat penerimaan rastra tersebut menolak karena beratnya berkurang, Selasa (13/3).

Kasi Humas Polsek Biringbulu Kabupaten Gowa Aiptu Iswahyudi mengatakan, warga menolak rastra tersebut lantaran tidak sesuai dengan beratnya.

"Yang mereka terima hanya 8 kilogram dari berat seharusnya 10 Kg setelah mereka timbang ulang, jadi warga menolak dan minta dikembalikan ke Bulog," katanya.

Baca: Inilah Penyebab Siswa SMK di Gowa Gantung Diri

Karena kondisi yang tidak sesuai, Binmas setempat menginterogasi para sopir dan kuli angkut terkait penyebabnya.

"supir truk bilang tidak tahu apa-apa karena mereka hanya mengantar dari gudang Bulog di Sungguminasa," katanya lagi mencontohkan keterangan Binmas nya.

Parahnya dari ratusan karung, juga ditemukan karung bekas yang digunakan dengan jahitan baru.

Dikonfirmasi terpisah, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Mappasomba, mengatakan sudah menghubungi pihak Bulog.

"Bulog setelah Rastra disalurkan itu sudah bukan tanggung jawab mereka lagi. Tapi wewenang pihak pengangkut," ujarnya.

Baca: Cegah Penyelewengan Distribusi Rastra, Polisi di Bulukumba Lakukan Ini

Dia juga mengaku sudah beberapa kali mengingatkan agar berhati-hati untuk urusan rastra, sebab beras itu bansos dan gratis.

"Di sini angkutannya yang bermasalah. Sudah ada perjanjian pihak Bulog dengan jasa pengangkutan, makanya saya selalu ingatkan hati-hati. Tapi Pihak pengangkut mengaku mauji gantikan,"  tutur Mappasomba.

Pemerintah desa juga kata Mappasomba membenarkan jika ada pengurangan rastra 2 Kg setiap karung.

Dan kondisi itu, menurut Mappasomba, rawan terjadi di dataran tinggi Gowa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved