Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Belum Rampung juga, Pemuda Pancasila Maros Soroti Pembangunan Pasar Panjanglingan

Proyek yang telah menelan Rp 1,5 miliar dari APBD tersebut, mulai dikerjakan tanggal 3 Juli dan ditargetkan rampung 29 November 2017

Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
ANSAR
Kondisi pasar Panjallingan, Kecamatan Bontoa, Maros, belum rampung. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

 TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pembangunan pasar modern Panjanglingan, Kecamatan Bontoa, Maros, menjadi sorotan Pemuda Pancasila (PP) Maros. Pasalnya, pasar tersebut dinilai tidak rampung dan menyeberang tahun, Minggu (4/3/2018).

Proyek yang telah menelan Rp 1,5 miliar dari APBD tersebut, mulai dikerjakan tanggal 3 Juli dan ditargetkan rampung 29 November 2017. Namun hal tersebut tidak terjadi.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Maros, Alridho Ramdhan, mengaku prihatin dengan kondisi pasar tersebut. Seharusnya, sudah digunakan oleh warga setempat untuk melakukan jual beli.

"Kok pasar Panjalingan tidak rampung. Padahal targetnya akan difungsikan tahun ini. Anggaran yang digunakan juga miliaran rupiah. Kasihan warga, yang menunggu pasar itu, untuk ditempati berjualan," katanya.

Pasar tersebut masih sementara pengerjaan. Selain masih ada tempat penampungan air untuk digunakan campur semen, pipa panjang juga masih terbentang.

Kondisi laintai pasar juga masih becek, dinding lods belum diplaster dengan menggunakan semen. Begitu juga dengan lapak. Baut yang yang terpasang di rangka baja, juga sudah karatan.

"Kondisi pasar itu belum layak difungsikan. Padahal atapnya sudah rampung. Jika lihat dari depan memang sudah bagus. Tapi kalau kita masuk ke dalam, banyak kejanggalan," katanya.

Permasalahan pasar yang dikerjalan oleh CV Umrah Utama tesebut muncul karena diduga kurangnya pengasawan dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Kopumdag)

Kontraktor bebas bekerja semaunya tanpa harus mengejar target perampungan yang telah diberikan. Kompundag dinilai hanya menerima laporan saja.

"Mungkin, selama ini Kadis Kopumdag hanya menerima laporan dari pengawasnya di lapangan, kalau pasar itu sudah rampung. Padahal bangunannya masih memprihatinkan," katanya.

Ridho curiga, pembangunan pasar Panjalingan merupakan sampel keburukan proyek di Maros. Hal tersebut membuat PP akan turun ke Kecamatan untuk melihat langsung semua proyek pasar.

Sementara, Kadis Kopumdag Maros, Frans Johan yang dikonfirmasi melalui ponsel belum merespon.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved