Breaking News
Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Perjalanan Hidup Tomy Satria hingga Jadi 02 di Bulukumba

Sedari dulu, ia hanya bercita-cita untuk bergelut di lembaga pemberdayaan dan aktif dibidang sosial kemasyarakatan.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
firki arisandi/tribunbulukumba.com
Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto 

Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Rumah makan Coto Makassar, di Jl Kenari, Kelurahan Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), jadi saksi bisu Wakil Bupati Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto menceritakan kisah hidupnya.

Seperti laiknya anak yang lahir pada dekade 70-an, Tomy kecil sempat merasakan kondisi dimana desanya belum teraliri listrik.

Tak hanya itu, berjalan kaki sepanjang 6 km menuju sekolah pun dirasakan oleh Tomy. Bahkan mengambil air untuk sang guru sebagai upeti belajar mengaji, juga pernah dilaluinya.

"Semenjak ayah saya diminta kembali ke Bulukumba saat bekerja di Jawa Timur, oleh kakek. Ayah saya bertani di kampung. Saya ini anak petani," kata Tomy. Ia pun menceritakan singkat perjuangan ayahnya saat dirantau orang.

Baca: Sah! Tomy Satria Yulianto Ketua NasDem Bulukumba

Baca: Diisukan Jadi Ketua DPD NasDem Bulukumba, Begini Respon Wabup Tomy Satria

"Ayah saya dulu kerja di pelabuhan Tanjung Perak, yang berawal dari kerja kerasnya merantau ke pulau Jawa. Sejak kecil ayah saya diangkat jadi anak Bupati Madura saat itu, hingga sekolahnyapun dibiayai," jelas wabup berkacamata itu.

Tomy tidak pernah membayangkan dirinya bakal menjadi orang nomor dua di Bulukumba. Sedari dulu, ia hanya bercita-cita untuk bergelut di lembaga pemberdayaan dan aktif dibidang sosial kemasyarakatan.

"Semester tujuh saat kuliah, saat sudah aktif di bidang penelitian. Dan tahun 2004 saya menjadi koordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI)," katanya.

Wakil bupati yang suka mengenakan sepatu 3/4 itu mendaftar sebagai mahasiswa Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) di tahun 1994.

Dan menyelesaikan studinya tahun 2000, dengan penelitian skripsi kuantitaif, yang mengukur perilaku pemilih masyarakat Sulsel pada pemilu 1999.

Pria kelahiran Ballasaraja tahun 1974 itu pernah bekerja di salah satu perusahaan Internasional di Palu, Sulawesi Tengah, dan juga berkarier di Kalimantan. Saat di Kalimantanlah, Tomy mendapat banyak panggilan untuk kembali membangun daerah.

Baca: Tahun 2018, Ini Resolusi Wabup Bulukumba Tomy Satria

Baca: Sukri Sappewali dan Tomy Satria Wawancara Langsung 36 Calon Kadis

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved