Warganet Ungkap Kehebatan KH Anwar Zahid, Dai Pengganti Abdul Somad di Hongkong
Tak hanya itu terungkap fakta mengejutkan, ternyata tidak mudah mendatangkan KH Anwar Zahid.
TRIBUN-TIMUR.COM - KH Anwar Zahid mendadak jadi perbincangan.
Kerendahan hatinya saat tampil mengisi tausiyah keagamaan di Hongkong menggantikan Abdul Somad jadi perhatian warganet.
Pengajian yang seharusnya dihadiri ustaz Abdul Somad di Hongkong, Minggu (24/12/2017), batal karena dicekal oleh Imigrasi Hongkong.
Akhirnya KH Anwar Zahid yang mengisi pengajian tersebut dengan latar belakang, di backdrop tetap gambar Abdul Somad.
Mengawali pengajian, KH Anwar Zahid mengaku tidak menggantikan Ustaz Abdul Somad walaupun backdrop-nya tetap menggunakan Ustadz Abdul Somad.
"Mohon maaf, saya tidak menggantikan beliau ustadz Abdul Somad, karena jujur saya merasa sangat-sangat tidak layak untuk menggantikan beliau. Saya levelnya jauh di bawah beliau. Beliau lulusan timur tengah kalau saya lulusan jawa timur," ungkapnya disambut galak tawa hadirin.

"Ini hanya permintaan dari temen-temen untuk sekedar mengisi kekosongan, kasihan jama'ahnya" , katanya.
Sikap KH Anwar Zahid yang sangat merendah mendapat pujian dari netizen.
Tak hanya itu terungkap fakta mengejutkan, ternyata tidak mudah mendatangkan KH Anwar Zahid.
Netizen sebut untuk mendatangkan KH Anwar Zahid perlu inden 3 tahun saking padatnya jadwal pengajiannya.
Komentar netizen:
Uday Ahmad: Itulah yg benar-2 ulama, selalu merendah tdk menyombongkan diri, tapi kita usahakan utk mengambil yg baiknya dr setiap ulama, yg buruknya kita buang jauh-2.....
Affi Abdillah: sampean kalau mau sowan dan minta ceramahnya kh anwar zahid ditempat sampean , harus indent 2-3 tahun mas.
karna antrinya MasyaAllah .
Moeh Gian: Leres niku guss.... jadwalnya super padeeettt.... yaianwar nikuu
Yunlin Erlun: semoga diundang pak jkwi ke istana
Ini cuplikan pengajiannya:
Berikut fakta-fakta KH Anwar Zahid
1. Selain Penceramah, KH Anwar Zahid juga pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi'iyah Bojonegoro Jawa Timur.
2. Kiai pecinta mati NKRI
Kiai Anwar salah satu dai yang sangat pro terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dilansir NU Online, doa dan ikhtiar kiai menjadi wasilah kedaulatan NKRI menjadi tema ceramah Pengasuh Pondok Pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi'iyah Bojonegoro Jawa Timur KH Anwar Zahid saat mengisi pengajian Majlis Roudlotul Jannah di Senepo, Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah.
NKRI merupakan kepanjangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun pada pengajian tersebut, Kiai Anwar menyebutnya sebagai kepanjangan dari Negara Kiai Republik Indonesia.
“Maka jangan sembarangan dengan para kiai. Tanpa kiai, Indonesia sulit merdeka. Doa dan ikhtiar mereka hingga hari ini terbukti menjadi wasilah kedaulatan NKRI," kata Kiai Anwar disambut tepuk tangan dan tawa jama'ah.
Majlis Roudlotul Jannah pimpinan Ita Megasavitri setiap malam Rabu Legi menggelar pengajian rutin dengan menghadirkan mubaligh dari berbagai daerah, termasuk dari luar wilayah Kabupaten Purworejo.
Untuk diketahui, Ita Meigavitri merupakan perempuan berdarah Tionghoa, asal Kutoarjo. Sulung dari enam bersaudara ini adalah orang pertama dari keluarga besarnya yang masuk Katolik sebelum akhirnya masuk Islam. Orang tuanya semula menganut Konghucu.
3. Ceramah dengan humor
Inilah salah satu ciri kiai NU. Ceramahnya disampaikan dengan nada guyon.
Dilansir wikipedia, KH Anwar penceramah kondang asal Jawa Timur yang dikenal dengan gaya ceramah yang segar dan bahasanya tegas alias merakyat.

Ceramah yang dia sampaikan biasanya bertemakan ubudiyah, amaliyah dan syari'ah yang disajikan dengan bumbu-bumbu guyonan dan beliau pernah mengatakan bahwa ceramah yang beliau sampaikan tidak ada di dalam kitab, sehingga menyatu pada realita yang memang terjadi dalam kehidupan ini.
Sehingga ceramah tersebut dapat merangkul berbagai lapisan masyarakat mulai anak-anak, remaja sampai dengan orang tua. Selain berceramah ke berbagai pelosok nusantara hingga mancanegara.
4. Profil Kiai Anwar
KH Achmad Anwar Zahid, atau dikenal dengan KH. Anwar Zahid (lahir pada tahun 1974 di Dusun Patoman, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Di masa kecilnya, layaknya anak-anak kecil yang lain, waktunya juga dibuat untuk bermain bersama teman-temannya.
Dan dalam masalah agama, guru pertamanya dalam mengenal Islam adalah orang tua kandungnya sendiri sampai usia SD, khususnya abahnya, seorang kyai di kampungnya.
Pada tahun 1988, Kyai Anwar Zahid Muda sempat menimba ilmu di sebuah pondok terkenal di Jawa Timur.
Selain ngaji, dia juga bermaksud untuk mencari berkah, yaitu di Pondok Pesantren Langitan, Tuban asuhan Romo Kyai Abdullah Faqih.
Di Pondok Langitan, Kyai Anwar Zahid muda memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mendapatkan ilmu agama, baik ilmu fiqih, tasawuf dan ilmu Al-Qur’an.
Memasuki usia SMA, proses mencari ilmunya dilanjutkan ke Gresik untuk memperdalam ilmu al-Qur’an dan menghafalnya.
Orangtua beliau sowan ke Pengasuh Pondok Pesantren Langitan untuk mengutarakan maksud dan tujuannya ke Gresik.
Restu pengasuh yang telah diperoleh meyakinkan Kyai Anwar Zahid muda untuk melangkahkan kakinya untuk hijrah yaitu di Pondok Pesantren ”APTQ” Sampurnan Bungah, Gresik.
Saat ini KH. Anwar Zahid telah diundang berceramah ke berbagai penjuru nusantara, terutama di sekitaran Jawa Timur.
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, jadwal ceramahnya dalam setahun selalu penuh. Bahkan, dalam sehari beliau bisa saja memberikan ceramah di berbagai tempat sampai melebihi kapasitas jadwal yang ditentukan. "Dulu sebelum tahun 2014, sehari sempat mencapai 6 sampai 7 tempat, itupun berbeda daerah atau kota, pokoknya waktu dan tenaganya nutut,” jelasnya.
Sejak 2014, Kyai Anwar Zahid mendirikan majelis taklim di pondok pesantren asuhannya sendiri yang ditujukan untuk masyarakat sekitar. Nama majelis taklimnya Maqoomam Mahmudah yang dilaksanakan setiap malam Jum’at.(tribun-timur.com/Mansur AM)
Baca: Februari Pendaftaran CPNS 2018 Dimulai, Ini Sebagian Bocoran Formasinya. Siapkan Berkas!
Baca: Subhanallah! Terungkap 2 Kakak Aisyah Bahar Juga Khusnul Khatimah, Meninggal Saat Salat