Soal Transfer Pemain, Munafri: Ada Etika yang Harus Dijunjung
Jika pemain buruan masih terikat kontrak, manajemen tidak ingin ngotot mendatangkan, terkecuali masa kontraknya sudah habis Desember ini.
Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah selesainya kompetisi Liga 1 2017, seluruh klub-klub Liga 1 kini tengah mempersiapkan diri. Isu transfer pemain kini marak dibahas, tidak hanya di kalangan suporter saja, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Tak terkecuali PSM. Tim berjuluk Laskar Phinisi juga tengah ramai diperbincangkan di bursa transfer pemain. Diklaim telah merekrut sejumlah pemain hebat, namun manajemen enggan membeberkan nama-nama calon pemain tersebut.
Soal transfer, Chief Executive Officer (CEO) PT PSM, Munafri Arifuddin sangat memegang teguh masalah etika. Maksud etika dalam hal ini yaitu Appi - sapaan akrabnya, sangat menghormati durasi kontrak pemain dengan klub. Jika pemain buruan masih terikat kontrak, manajemen tidak ingin ngotot mendatangkan, terkecuali masa kontraknya sudah habis Desember ini.
Seperti Dendi Santoso, pemain Arema yang masuk radar manajemen, tetapi ternyata masih punya durasi kontrak dengan Arema hingga Februari 2018. Bagaimana dengan pemain PSM di Liga 1 2017 lalu ?
Appi menyoroti gelandang Ridwan Tawainella yang sempat latihan bersama Arema di kota Malang beberapa waktu lalu.
"Ada etika yang harus dijalankan bersama. Pada dasarnya saya tidak melarang, tapi kan kita masih ada ikatan perjanjian kontrak. Kalau itu sudah selesai monggo, silahkan pergi, tidak ada masalah,"ujar Munafri.
"Tapi jangan latihan (dengan klub lain) jika perjanjian (kontrak berlaku) masih ada,"ia menambahkan.
Menurut Appi, setiap kontrak antara pemain dengan klub punya payung hukum yang jelas, sehingga jika perjanjian itu dilanggar maka sama saja dengan melanggar hukum.(*)