2018, PLN Bakal Bangun PLTS di Sulsel dan Sultra
Saat ini PLN juga memanfaatkan mesin pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau Solar Cell.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Menimalisir krisis listrik di sejumlah pulau terluar terdepan dan tertinggal (3T), yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), PLN Kanwil Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselbar) terus melakukan penambahan mesin pembangkit tenaga diesel.
Tidak saja melakukan penambahan mesin diesel, saat ini PLN juga memanfaatkan mesin pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau Solar Cell.
Hal ini dilakukan mengingat suplai matahari di pulau-pulau lebih optimal dibandingkan di lokasi daratan.
"Selain itu suplai matahari yang lebih optimal, PLTS juga simpel dan tidak terlalu banyak mengeluarkan kos seperti pembelian bahan bakar. Namanya di pulau terluar, tranfortasi merupakan kendala utama yang membuat tidak maksimalnya pelayanan terhadap pelanggan," kata Bob Saril, GM PLN Sulselrabar.
Bob begitu sapaan akrabnya mengaku untuk penggunaan PLTS atau Solar Cell di Sulsel difokuskan di dua pulau, yakni Kepulauan Pangkep dan Kepulauan di Sultra.
"Ada lima pulau di Pangkep dan Sultra yang akan dibanguni PLTS tahun depan. Kapasitasnya 5x150 KWP. Dimana 150 KWP bisa mengcover sekitar 200 rumah," katanya.
Ke depan PLTS ini akan menjadi prioritas selain diesel untuk pulau terluar dan terdepan.
"Berapa investasinya? Kami belum hitung," katanya.(*)