Festival Mallipa Bacukiki Parepare, Adat yang Masih Dijaga Turun Temurun
Mallipa’ atau dalam bahasa Indonesianya “memakai sarung” yang merupakan salah satu budaya Bugis
Penulis: Mulyadi | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -Sebagai daerah yang kental akan budayanya, warga Bacukiki, Kota Parepare terus mempertahankan dan masih terjaga hingga saat ini.
Salah satu adat Bacukiki yakni Festival Mallipa yang diselenggarakan, Sabtu (9/12/2017), di Kelurahan Wattang Bacukiki.
Mallipa’ atau dalam bahasa Indonesianya “memakai sarung” yang merupakan salah satu budaya bugis khususnya masyarakat Bacukiki yang perlu terus dilestarikan dan dijaga keberadaannya sebab sudah menjadi tradisi masyarakat bugis bahkan jauh sebelum agama Islam masuk ke tanah bugis itu sendiri.
Camat Bacukiki, Iskandar Nusu mengungkapkan tradisi memakai sarung atau mallipa’ sudah identik dengan kehidupan masyarakat Bugis tanpa terkecuali di Bacukiki, bahkan hampir semua aspek kehidupan dan aktifitas keseharian mereka berkaitan dengan sarung baik pada acara formal maupun tidak resmi.
“Sarung memang sudah menjadi tradisi orang Bugis, seperti di Bacukiki ini kebanyakan masyarakatnya masih kenakan sarung yang dipakai di dalam rumah dan di luar rumah hingga di tempat umum,”paparnya.
Menurut Iskandar, masyarakat Bacukiki patut berbangga dengan budaya yang dimiliki. Betapa tidak, di wilayah Bacukiki merupakan daerah yang cukup bersejarah sebab pernah berdiri kerajaan sejak abad ke-16.
Disamping itu, kata Iskandar, kehidupan masyarakatnya juga masih menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat serta panorama alam yang sangat indah dan menawan.
“Zaman boleh berubah, generasi boleh berganti namun kelestarian budaya tradisional adalah tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya. Tidak pernah ada kata terlambat dalam mencintai budaya daerah kita,” tegas Iskandar.(*)