Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Tamaona Bulukumba Gantung Diri Pakai Tali Ayunan Bayi, Ini Dugaannya

Menurut informasi yang dihimpun TribunBulukumba.com, awalnya korban bersama istrinya, Risma dan anak

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
zoom-inlihat foto Warga Tamaona Bulukumba Gantung Diri Pakai Tali Ayunan Bayi, Ini Dugaannya
firki arisandi/tribunbulukumba.com
Tali digunakan Randa gantung di Dusun Galung Lohe, Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi

TRIBUNBULUKUMBA.COM, KINDANG - Kapolsek Kindang, AKP Sarman, membenarkan kabar yang beredar di media sosial (medsos) tentang pria yang bunuh diri di Dusun Galung Lohe, Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (18/11/2017).

Kabar bunuh diri Randa (40) tersebut ramai di perbincangkan jagat sosial media Bulukumba sejak Jumat, (17/11/2017) Kemarin.

"Kabar itu betul. Jumat, (17/11/2017) Kemarin, sekitar pukul 15.00, warga Dusun Galung, Kindang, gantung diri di dalam kamarnya," tutur AKP Sarman kepada TribunBulukumba.com.

Menurut informasi yang dihimpun TribunBulukumba.com, awalnya korban bersama istrinya, Risma dan anak perempuannya bernama Mira, duduk di depan rumah saudara kandungnya bernama Fatahuddin.

"Setelah duduk-duduk, dia (Randa) pamit untuk masuk ke dalam kamar, namun sekitar pukul 15.00 Wita, Anak korban mau masuk kedalam kamar tersebut, namun kamar dalam keadaan terkunci," jelas AKP Sarman.

Setelah itu, lanjut Sarman, anak perempuan korban mengintip kedalam kamar melalui lubang kecil pada dinding dan melihat korban dalam keadaan seperti tergantung.

"Larilah anaknya ini keluar memberitahu ibunya dan juga Fatahuddin. Karena pintu sedang terkunci, maka di dobraklah pintu tersebut," jelas Sarman.

Korban mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri dengan seutas tali yang biasa digunakan untuk ayunan bayi yang diikat ke sebuah balok.

Korban sempat dilarikan ke Puskesdes Tamaona untuk diberi pertolongan, namun korban tidak dapat diselamatkan.

"Diduga korban mengalami gangguan jiwa, karena kalau mendengar suara besar langsung lari dan bersembunyi," tutur AKP Sarman.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved