PSM Makassar
PSM Makassar Cari Bakat Baru, Faisal Maricar: Proses Seleksi Langsung Kurang Efektif
Faisal mencontohkan, kiprah PSM U-19 melalui proses seleksi langsung, prestasinya tidak bersinar di kompetisi Liga 1 U-19
Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Rencana manajemen PSM Makassar dan tim pelatih untuk mencari pemain muda di beberapa wilayah, dengan cara seleksi langsung dinilai tidak efektif.
Apalagi durasi waktu seleksinya tidak lama, hanya dua hari saja.
"Waktu begitu mana cukup," ujar Faisal Maricar, mantan pemain PSM di era Perserikatan.
Menurut dia, lebih baik manajemen membuat turnamen usia muda untuk menjaring pemain.
Dengan begitu, proses seleksi bisa lebih terukur karena durasi waktu yang lebih lama.
"Undang mi itu sekolah-sekolah sepakbola yang ada di Makassar atau daerah-daerah lain. Lalu pantau melalui turnamen, saya kira ini lebih efektif,"ujarnya.
Proses seleksi langsung, menurut dia tidak efektif.
"Coba saja bayangkan, kalau seleksi dihadiri oleh minimal 300-500 pemain. Mereka hanya rata-rata dapat waktu 10-15 menit untuk unjuk kemampuan. Sementara seleksi itu dilihat dari kemampuan individu,"ungkapnya.
Faisal mencontohkan, kiprah PSM U-19 yang melalui proses seleksi langsung selama tiga hari, toh prestasinya tidak bersinar di kompetisi Liga 1 U-19. Kekalahan beruntun hingga akhirnya harus finish di posisi terakhir klasemen, menjadi buktinya.
PSM Makassar mulai bersiap mencari bakat-bakat baru sepakbola khususnya dari Indonesia Timur.
Setelah kompetisi Liga 1 usai, tim pelatih menrencanakan untuk menggelar talent scouting di beberapa daerah yaitu Maluku (Tulehu, 25-26 November), Nusa Tenggara Timur (Kupang, 25-26 November), Sulawesi Tenggara (Kendari, 25-26 November), Sulawesi Barat (Mamuju, 1-3 Desember), dan Sulawesi Selatan (Makassar, 9-10 Desember). (*)