Gelandang Bali United Ini Ngaku Dipukul Legenda PSM Bahar Muharram, Sebut Anaknya Main di Timnas
Tapi kena bogem mentah ofisial PSM dan panitia penyelenggara pertandingan.
Penulis: Alfian | Editor: Mahyuddin
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemain Bali United kembali ke Pulau Dewata dengan sumringah setelah merebut tiga poin berharga di kandang PSM Makassar.
Namun kemenangan ini harus dibayar mahal. Sejumlah pemainnya pulang dengan luka memar. Bukan benturan di atas lapangan.
Tapi kena bogem mentah ofisial PSM dan panitia penyelenggara pertandingan.
Baca: Link Live Streaming TV One Madura United vs Bhayangkara FC. Kick Off 18.30 WIB. Tamu Pesta Juara?
Baca: Ini Klasemen Terbaru Liga 1 Setelah Bhayangkara FC Dapat Bonus 3 Poin, Pemain Bali United Curhat
Baca: Irfan Bachdim Tak Mau Lagi Bela Timnas Indonesia, Ini Penyebabnya
Salah satu pemain yang mendapat perlakuan tak menyenangkan itu adalah I Gede Sukadana.
Kemenangan dramatis 1-0 Bali United atas tuan rumah PSM Makassar di Stadion Andi Matalata, Makassar, Senin (6/10/2017) masih menyisahkan cerita pilu bagi gelandang bertahan Bali United, I Gede Sukadana.
Pascagol semata wayang dari sontekan Stefano Lilipaly pada detik-detik akhir injury time babak kedua, tim Bali United yang hendak meninggalkan lapangan menuju ruang ganti dihujani lemparan benda-benda keras dari penonton.
Ofisial dan pemain Bali United pun mendapat teror, intimidasi, bahkan beberap apemain diduga kena pukulan dari oknum ofisial PSM dan panitia pelaksana (Panpel) setempat.
Kepada BolaSport.com pada Rabu (8/10/2017) pagi di Kuta, Sukadana menceritakan kronologis mengerikan itu dan menyebut nama oknum ofisial PSM yang memukulnya berkali-kali hingga jidat kanannya memar dan bengkak.
"Awalnya dari gol Lilipaly itu, terus kami selebrasi. Hal biasa kalau tim manapun merayakan gol. Begitupun dengan kami," ujar pemain kelahiran Denpasar tersebut.
Ia pun bercerita tentang kejadian di mana ia mendapat beberapa kali bogem mentah.
"Tetapi saya menyesal sekali dengan salah satu asisten pelatih mereka, yang saya dengar namanya Bahar (Bahar Muharram). Saya sih tidak kenal. Hanya, dia dibilang legenda di Makassar," lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa seseorang sepertinya seharusnya memberi contoh baik atau menenangkan tim.
