Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ditangkap Kasus Teroris, Koko Kuliah di Unismuh, Nggak Nyangka Pekerjaan Orangtuanya Bikin Kaget

Sejumlah tetangga juga kaget Koko yang dikenal sebagai anak guru di lingkungannya ditangkap polisi.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mansur AM
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara melakukan simulasi penanganan ancaman teroris di Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulsel, Jumat (11/11/2016). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pria tua renta itu tak henti-hentinya memegang kepala. Beberapa kali geleng-geleng kepala saat menjawab pertanyaan wartawan yang menyambangi kediamannya.

Supriyati (75 tahun) masih kaget dengan informasi penangkapan anaknya, Koko (32), dan diidentifikasi sebagai terduga teroris.

Sementara istrinya Sulasmiatun (64) sangat syok dan tak mau bicara.

Sejumlah tetangga juga kaget Koko yang dikenal sebagai anak guru di lingkungannya ditangkap polisi.

Baca: Duo Serigala Hibur Prajurit TNI, Yang Jauh Mendekat Yang Dekat Jangan Raba-raba Ya. Lihat Videonya

Baca: Akhirnya! Gubernur DKI Akui Temui Pengembang Reklamasi Bareng Prabowo. Ini Namanya, Jangan Kaget!

Identitas terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Dukuh Bangun Asri RT01 RW01 Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Selasa (24/10/2017) akhirnya terungkap.

Pria itu bernama Hendrasti Wijanarko alias Koko (32), warga setempat.

Saat ditemui wartawan Surya (Tribunnews Grup) di rumahnya, ayah Koko, Supriyadi (75) enggan memberikan keterangan terkait penangkapan anaknya.

"Agar berita tidak melebar dan tidak bias. Saya nggak bisa berkomentar. Pikiran saya masih susah, takutnya tidak pas menjawabnya, masih simpang siur. Jadi maaf saya nggak bisa memberi penjelasan apa-apa," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai guru SD ini, saat ditemui di rumahnya, Selasa (24/10/2017) sore.

(Memakai kopiah) Supriyadi (75) ayah terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88.
(Memakai kopiah) Supriyadi (75) ayah terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88. (surya/rahadian bagus)

Ia mengaku terkejut ketika mendapat kabar anaknya ditangkap oleh Tim Densus 88, siang itu.

Saat itu,ia mengaku sedang tidak berada di rumah.

"Saya tidak tahu. Saya tidak di rumah. Waktu itu sedang mengajar," kata pria yang mengajar di SD Bulukidul ini.

Ia mengaku tiba di rumah sekitar pukul 13.30 WIB, namun tidak diizinkan masik. "Sebelumnya nggak boleh masuh, masih disterilkan," katanya.

Sementara ini, paman Koko mengatakan tidak ada yang aneh dalam keseharian keponakannya itu.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved