Benarkah Anies dan Sandi Ditilang Polisi Saat Ke Puncak? Ada Bukti, Ini Penjelasan Resminya
Yang terbaru, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno dituding membuat macet di
Penulis: Abdul Azis | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Belum cukup satu pekan menjabat sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur di ibu kota, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sudah berulang kali diterpa isu sedap.
Inilah Jakarta, pusat Ibu Kota Republik Indonesia.
Baca: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Inggris, City Kokoh Belum Tersentuh Kekalahan
Baca: Hasil Lengkap Semi Final Denmark Open 2017, Berapa Wakil Indonesia di Final?
Yang terbaru, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno dituding membuat macet di Puncak Bogor saat mengikuti acara Tea Walk Pemprov DKI, Sabtu (21/10/2017).
Mereka dianggap tidak kordinasi saat tiba di Bogor, serta rangkaian kendaraanya melanggar sejumlah aturan.
Hal tersebut dibantah juru bicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak. Bahkan beredar informasi jika Gubernur Anies

Ia mengatakan tidak benar adanya penilangan terhadap rangkaian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Perjalanan dari gerbang tol Ciawi sudah dikawal Polres Bogor dan Dishub Bogor. Baik menuju ke Gunung Mas, hingga turun kembali melewati Cibinong, Jawa Barat, rangkaian Gubernur masih dikawal Dishub dan Kepolisian," kata Firman dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Sabtu (21/10/2107) malam.
Ia juga membantah bila Pemprov DKI tidak kordinasi saat hendak melewati kawasan puncak menuju lokasi acara di Gunung Mas, Bogor.
Pemprov DKI telah bersurat melalui Dinas Perhubungan kepada aparat di Bogor.
Surat dengan nomor 5150/1.731-1 tertanggal 10 Oktober 2017 dibuat Dinas Perhubungan dan ditandatangani Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah.
Surat tersebut ditujukan kepada Kakorlantas Mabes Polri dengan perihal Permohonan Bantuan Perlintasan VVIP dan Pengaturan Lalu Lintas.
"Tak hanya itu, surat tembusan ke Polres Bogor juga telah dikirim dan diterima pada tanggal 12 Oktober atas nama Nurdin (surat dan bukti tanda terima terlampir," Katanya.
Menurut Firman saat tiba di Bogor, rombongan Gubernur sepenuhnya dipandu petugas pengawalan dari Polres Bogor dan Dinas Perhubungan menuju jalur alternatif.
Rute yang dilewati ditentukan Patwal, termasuk saat melewati ruas jalan raya puncak sepanjang kurang lebih 3 km menuju jalur alternatif dengan mengikuti panduan Patwal Polres Bogor.
"Rombongan kemudian turun melalui jalur alternatif (bukan melalui jalur utama yang berlaku one way) hingga ke Kota Bogor melalui jalur alternatif tapos Ciawi. Di bagian inilah terjadi miskomunikasi dari jajaran tim pengawalan,"Katanya.