Sering Diperas LSM dan Wartawan, Kepala Desa Curhat di Kejari Tana Toraja
Dalam acara sosialisasi ini, Para Kepala Desa diminta untuk menjadikan LSM dan Wartawan yang resmi untuk menjadi rekan kerja.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Pemerasan yang disertai ancaman yang sering dialami para kepala desa dari oknum LSM dan wartawan, terungkap saat penyuluhan hukum dana desa dan TP4D di kantor Kejari Tana Toraja, Jl. Pongtiku, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Kamis (24/8/2017) siang.
Curhatan dari Kepala Desa ini ditanggapi langsung oleh Ketua Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Tana Toraja, Amri Kurniawan.
"Pemerasan yang sering dilakukan oknum yang mengatasnamakan LSM atau wartawan sudah bukan rahasia lagi, saya hanya ingin sampaikan yang berhak mengatakan ada penyelewengan dalam dana desa yakni aparat Kepolisian dan Kejaksaan," ujar Amri Kurniawan, didepan 100 Kepala Desa ini.
Kepala Seksi Intelejen Kejari Tana Toraja ini meminta kepada Kepala Desa agar jangan takut dan juga jangan melayani permintaan data yang diminta oleh LSM atau wartawan.
"Saya ini mantan Jurnalis, data yang dapat dipublikasikan oleh media itu berdasarkan data dari aparat hukum atau Lembaga Negara yang telah diberikan kewenangan oleh aturan," ungkap Amri.
100 Kepala Desa ini berasa dari Kabupaten Tana Toraja, dan Kabupaten Toraja Utara.
Dalam acara sosialisasi ini, Para Kepala Desa diminta untuk menjadikan LSM dan Wartawan yang resmi untuk menjadi rekan kerja.
"Banyak juga yang abal - abal itu LSM dan Wartawan, yang resminya bisa diminta di Kesbangpol, dan jadikan LSM dan Wartawan resmi itu menjadi rekan kerja dalam membantu penggunaan dan kesuksesan program Desa yang dibiayai Dana Desa", tambah mantan Jurnalis Kompas Gramedia ini.
