Gibran Memang Top Markotop! Habis Dibully, Terbitlah Agus SBY Jadi 'Iklan' Markobar
Kemarin mas AHY udah nyobain gudeg. Semoga lain kali berkenan nyobain @markobar1996 juga. Komik ini adalah kreasi dari @komikfaktap. Silahkan slide ke
TRIBUN-TIMUR.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, memang top markotop.
Habis di-bully karena gaya duduknya saat bertemu putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gibran justeru menanggapi santai.
Bahkan Gibran menjadikan momen pertemuan dengan suami Annisa Pohan itu sebagai bahan untuk promosi usaha kulinernya, Markobar.
@chillipari: Kemarin mas AHY udah nyobain gudeg. Semoga lain kali berkenan nyobain @markobar1996 juga. Komik ini adalah kreasi dari @komikfaktap. Silahkan slide ke kanan untuk membacanya.
@chillipari akun resmi instagram milik suami Selvi Ananda ini.
Akun ini sering digunakan media promosi untuk kuliner Markobar yang dikelola Gibran.
Markobar adalah singkatan dari Martabak Kota Barat yang mulai dirintis oleh Gibran di Solo pada 2015. Selain tiga cabang di Solo, Markobar kini juga dapat dinikmati oleh masyarakat di Semarang, Jakarta, Makassar, dan Yogyakarta.
Baca: Kronologi Lengkap, Oknum Marinir Tembak Bu Lurah Cantik Setelah Selfie di Hutan
Baca: 7 Fakta ini Bikin Film Rafathar Banjir Penonton, No 5 dan 6 Bukti Filmnya Bukan Abal-abal
Markobar memiliki menu spesial terang bulan 8 rasa, martabak satu lingkaran penuh dengan delapan topping yang berbeda, mulai dari rasa Ovomaltine, matcha, hingga coklat Toblerone.

Bisnis Kuliner ala Putra Presiden
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Joko Widodo juga cukup cerdas dalam menangkap peluang.
Setelah lulus kuliah di University of Technology Sydney, Australia, pada 2010 lalu, Gibran kembali ke Solo untuk merintis usaha katering. Ia melihat peluang dari usaha ini, apalagi saat itu orang tua gibran telah memiliki Gedung Graha Saba Buana, sebuah gedung pertemuan yang sering digunakan oleh masyarakat Solo untuk resepsi pernikahan.
Menurut Gibran, biaya pernikahan paling besar sering terletak pada kebutuhan konsumsi. Untuk itulah untuk melengkapi kebutuhan pelayanan Gedung Graha Saba Buana ia kemudian mendirikan katering Chilli Pari pada Desember 2010.
Kemandirian tampak jelas pada pribadi Gibran, meski ia adalah anak dari orang nomor satu di Solo pada waktu itu, pria ini tetap teguh pada pendiriannya untuk mendirikan bisnis kuliner walaupun Jokowi menawarkan untuk meneruskan bisnis mebel yang selama itu telah digeluti.
Meski saat itu ayahnya tengah menjabat sebagai Walikota Surakarta, namun Gibran tidak lantas bergantung pada ayahya. Dengan modal pinjaman dari bank, akhirnya Gibran berhasil mendirikan katering Chilli Pari. Ia membuat interior kantornya dengan bergaya resto agar calon klien bisa mencicipi langsung citarasa hidangan yang bakal tersaji di perhelatan.