Sungguh Menohok! Sering Dibilang Diktator, Ini Sindiran Presiden Jokowi untuk Pengeritiknya
Setelah menerbitkan Perppu Ormas yang dinilai mengebiri hak kebebasan berekpresi, banyak pihak menyebut Presiden sebagai diktator.
TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Joko Widodo punya cara sendiri untuk menjawab para pengeritiknya.
Setelah menerbitkan Perppu Ormas yang dinilai mengebiri hak kebebasan berekpresi, banyak pihak menyebut Presiden sebagai diktator.
Tapi Jokowi punya cara tersendiri menjawab kritikan sebagai diktator.
"Enggak usah takut, Presidennya bukan diktator kok." Ini kata Presiden Joko Widodo saat memanggil seorang peserta bernama Gladis maju ke depan.
Baca: Jangan Khawatir! Najwa Shihab Tinggalkan “Mata Najwa”, Calon Pengganti Sama Bagusnya. Dijamin!
Baca: Akhirnya, Raline Shah Ungkap Alasan Gabung AirAsia, Mau Ikuti Jejak Pria Ini
Presiden Jokowi tengah menggelar kuis berhadiah sepeda di sela peresmian Pembukaan Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD Tahun 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2017).
Presiden Jokowi melontarkan pernyataan tersebut lantaran Gladis malu-malu untuk maju ke depan.
Karena malu untuk maju, Gladis harus didorong-dorong oleh seorang ibu yang ada di sampingnya.
Jokowi sekaligus menanggapi tudingan yang ramai di media sosial dan pemberitaan bahwa pemerintah sedang belajar menjadi diktator melalui Perppu Ormas.
"Sekarang di media sosial banyak yang menyampaikan, Presiden Jokowi itu otoriter, diktator," katanya.
"Masa, wajah saya kayak gini wajah diktator," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu, disambut tawa para peserta.
Reaksi Fadli Zon
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berkicau di twitter soal 'kediktatoran'.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan jika diktator bukan dinilai dari wajahnya tetapi dari kebijakan dan tindakannya.