Sebelum Simpan Bayi di Freezer, Terungkap Si Ibu Melahirkan Bermodalkan Alat Canggih Ini
Seorang psikolog di Kota Tarakan Provinsi Kaltara, Fanny Sumajaow melakukan pemeriksaan kejiwaan SA
TRIBUN-TIMUR.COM - Satu per satu fakta sebelum SA (23) tahun menyimpan bayinya di dalam lemari pendingin ()freezer) mulai terungkap.
Termasuk bagaimana proses persalinan tersangka saat melahirkan hingga tidak diketahui keluarga, tetangga, maupun pegawai cuci mobil milik suaminya di Jalan Pulau Bunyu RT 11 Kelurahan Kampung Satu, Tarakan, Kalimantan Barat.
Seorang psikolog di Kota Tarakan Provinsi Kaltara, Fanny Sumajaow melakukan pemeriksaan kejiwaan SA di Ruangan Perlindungan Perempuan Anak (PPA) di Kantor Polres Tarakan atas permintaan polisi setempat.
Pemeriksaan kejiwaan yang dilakukan Fanny terhadap SA, terungkap, bahwa SA melahirkan bayinya 28 Mei 2017 pukul 06.00 Wita di kamar mandi dengan cara water birth atau melahirkan di dalam air.
Ia mengetahui cara ini dengan menonton YouTube dengan kata kunci video water birth.

Bermodalkan video di YouTube ia mencoba seorang diri melahirkan tanpa dibantu siapapun.
Termasuk ibu dan keluarganya.
Saat perutnya mulas hendak melahirkan, ia mengambil baskom bayi milik anak pertamanya berusia 2,5 tahun berinisial BC.
Baca: Khawatir Istri Muda Cuma Incar Harta, Miliarder 75 Tahun Ini Ngaku Bangkrut, Simak Akhir Ceritanya
Baca: Pria Yang Dibakar Hidup-hidup Usai Salat Ternyata Guru Ngaji, Bandingkan dengan Versi Polisi
Baskom itu ia isi air, ketika merasakan kesakitan luar biasa, akhirnya ia berusaha melahirkan sendiri.
“Saat bayinya keluar, SA melihat bayinya bergerak. Namun waktu mau diangkat ternyata bayinya sudah tidak bergerak. Mungkin sudah lama di dalam air, karena waktu itu SA mengaku lemas usai melahirkan. Bahkan bayinya sempat di taruh di lantai dan SA mengambil gunting untuk memotong tali pusarnya,” ucap Fanny kepada Tribun Kaltim (Grup Tribunnews), Sabtu (5/8/2017).
Menurut Fanny, usai melahirkan dan melihat bayinya tidak bergerak, pikiran SA kalut dan akhirnya SA mengambil plastik hitam dan membungkus bayinya.
Bayi tersebut lalu dimasukkan ke dalam freezer kulkas yang ada di rumahnya.
“Menurutnya kalau dikuburkan takut ketahuan, jadi disimpan di freezer,” ujarnya.
Usai menyimpan di dalam freezer, dua hari kemudian tepatnya 30 Mei 2017, SA dengan inisiatif sendiri langsung memindahkan bayinya ke dalam freezer di tempat pencucian mobil suaminya di Jalan Pulau Bunyu RT 11 Kelurahan Kampung Satu.
