Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Kisah Sedih Dari Pulau Karampuang Mamuju, Pria Lumpuh dan Ibunya yang Renta

Ia menceritakan, agar dapat makana, warga sekitar secara bergantian menyambangi rumahnya untuk memasakkan nasi.

Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
nurhadi/tribunsulbar.com
Harman foto bersama Aliansi Pemuda Peduli Kemanusiaan Sulbar saat memberikan bantuan kursi roda. 

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Hidup dalam keterbatasan. Begitulah yang dirasakan Harman (39), warga Pulau Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

Harman lumpuh usai melakukan penyelaman pada tahun 2008.

Ia tingga bersama ibunya, Tomini (80), yang juga terbaring tak berdaya karena usia tua.

Ayah Harman telah meninggal puluhan tahun yang lalu.

Kepada sejumlah pemuda pemudi yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Kemanusiaan Sulbar, Harman menceritakan, untuk bertahan hidup bersama orangtuanya, ia hanya mengharapkan uluran tangan tetangga.

Dia juga menjual kerajinan tangan yang dibuatnya, yakni keset (lap kaki) yang terbuat dari potongan kain bekas demi memperoleh uang penyambung hidup.

Ia menceritakan, agar dapat makana, warga sekitar secara bergantian menyambangi rumahnya untuk memasakkan nasi.

"Kalau lambat tetangga datang masak, menangis'ka saja di tempat tidur gara-gara lapar," kata Tomini sembari menangis, Kamis (27/7/17).

"Iye begitu memang, kalau tidak cepatmi ada datang memasak, lapar saja maki," ucap Harman menyambung cerita Ibunya.

Ia mengaku, selama ini memang ia terus berusaha berobat demi mengharap kesembuhan dari penyakit yang ia derita.

Selama ini, ia juga mengaku menggunakan BPJS Mandiri yang harus ia bayar setiap bulannya demi sebuah harapan ingin sembuh dari penyakitnya itu.

"Pertama kali saya hanya dapat bantuan kursi roda dari Pemerintah tahun 2012 lalu. Kursi rodanya juga sudah rusak," ujarnya.

Karena tak mampu lagi membayar iuran BPJS mandiri yang ia miliki, akhirnya ia mengalami tunggakan selama dua bulan.

"Memang selama ini selalu disarangkan untuk berobat di Makassar, tapi mau dia kasihan karena memang lagi-lagi soal biaya, mana lagi orang tua ditumah terbaring sakit," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved