Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alie Ghauli, Seimbangkan Waktu untuk Keluarga, Pekerjaan dan PSM

Suksesnya kinerja panpel tentu saja tidak lepas dari kepemimpinan Ketua Panpel Pertandingan PSM Ali Gauli Arief (45).

Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN TIMUR/ILHAM MULYAWAN
Ketua Panpel, Ali Gauli Arief 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tak terasa, laga kandang PSM di putaran pertama Liga 1 sudah berakhir. Partai kandang ditutup PSM dengan skor 1-1 lawan Barito Putera. Meski hanya seri, namun patut disyukuri sepanjang 2x45 menit tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Begitu pun di laga kandang sebelumnya.

Suksesnya gelaran seluruh laga kandang PSM di putaran pertama, berkat peran Panitia Pelaksana (Panpel), yang senantiasa bekerja mempersiapkan semua keperluan yang dibutuhkan, mulai tiket hingga pengamanan.

Panpel laga kandang PSM Makassar, Ali Gauli Arif
Panpel laga kandang PSM Makassar, Ali Gauli Arif (TRIBUN TIMUR/ILHAM MULYAWAN)

Suksesnya kinerja panpel tentu saja tidak lepas dari kepemimpinan Ketua Panpel Pertandingan PSM Ali Gauli Arief (45). Namun ketika ditanya soal laga yang sukses, ia malah menyebut “kecelakaan” sehingga dirinya ditunjuk Ketua Panpel PSM.

Baca: Hadapi Bali United, Robert: Kita Harus Main Pintar

Baca: PSM Makassar Versus Bali United, Robert : Ini Dutch Match

“Awal terlibat jadi ketua panitia karena kecelakaan. Saya anggap kecelakaan karena Hasanuddin Baso yang ditunjuk PSM tidak aktif. Saya cuma back-up sebagai orang Bosowa,” kata Ali seperti dikutip dari celebes online.

Ia bercerita, musim kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) lalu, PSM mengalami masa sulit secara internal. “Karena PSM milik Bosowa, sebagai karyawan, saya harus mengambil tanggung jawab dan menunjukkan loyalitas pada perusahaan,” ujarnya.

Ada suka duka yang dirasakan Ali. Regulasi operator kompetisi, yang tidak membolehkan penonton menyalakan flare, petasan, bomb smoke hingga kembang api diakui cukup sulit, karena hal tersebut adalah bentuk dukungan suporter kepada tim kesayangannya.

Tantangan

Namun di situ tantangannya. Ia melakukan pendekatan dan komunikasi aktif kepada suporter Bahwa semua elemen, pemain (tim), suporter, manajemen, dan stakeholder lainnya, sama-sama memiliki satu tujuan yang sama.

Baca: Jarak Stadion Cukup Jauh, PSM Latihan Malam di Stadion I Wayan Dipta

Baca: Pelatih Bali United Enggan Remehkan PSM

"Yakni ingin melihat PSM juara. Juga sukses sebagai penyelenggara setiap pertandingan,” katanya.

Karena itu, penonton dan keamanan dilibatkan untuk merasa memiliki PSM dan memiliki pertandingan yang harus dijaga bersama.

“Kita ikutkan workshop supaya mereka pahami aturan pertandingan, apa yang boleh dan tidak boleh. Jadi rasa memiliki dan tanggung jawab masing-masing juga diterima baik,” ujar Ully - sapaan akrabnya.

Meski kini memegang tugas sebagai Ketua Panpel, Ully tidak ingin pekerjaan utamanya di Bosowa Semen sebagai Head Development terbengkalai.

"Begitupun waktu untuk keluarga, sehingga saya harus betul-betul pintar mengatur waktu," tutup pria ramah ini.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved