Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2018

Dianggap Pengkhianat, Ini Enam Kesalahan Cakka Versi Golkar Sulsel

karena sudah berjanji untuk memenangkan calon Gubernur dari Golkar pada penyerahan SK Ketua Golkar Luwu 2017-2023.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUH HASIM ARFAH
Juru Bicara Partai Golkar Sulsel, Maqbul Halim memperlihatkan SK memberhentikan Andi Mudzakkar dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Luwu di Kopi Tiam Hai Hong, Jl Pelita Raya, Makassar, Sulsel, Jumat (7/7/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Juru Bicara Partai Golkar Sulsel, Risman Pasigai mengungkapkan secara terperinci alasan sehingga Golkar Sulsel mengeluarkan surat keputusan untuk memberhentikan Andi Mudzakkar dari jabatannya sebagai Ketua Golkar Luwu.

Risman menganggap Cakka sebagai pengkhianat karena sudah berjanji untuk memenangkan calon Gubernur dari Partai Golkar pada penyerahan Surat Keputusan (SK) Ketua Golkar Luwu periode 2017-2023.

Baca: BREAKING NEWS: Golkar Sulsel Pecat Andi Mudzakkar

"Cakka khianati Partai Golkar, dengan mengabaikan komitmen dan kebijakan Partai Golkar, makanya dipecat," katanya, Sabtu (8/7/2017).

Ia mengungkapkan kala Cakka dilantik, ia sudah menandatangani kontrak politik untuk mendukung calon gubernur dari Partai Golkar.

Baca: Dipecat Golkar, Gerindra Siapkan Cakka Karpet Merah

"Dia (Cakka) menjamin, seluruh kader Golkar Luwu akan mendukung NH di bawah komandonya," kata Risman.

Sebelumnya, Golkar Sulsel mengeluarkan surat pemberhentian Andi Mudzakkar sebagai ketua Golkar Luwu, 4 Juli 2017

Namun, Cakka mengakui sudah mengajukan surat pengunduran diri, 3 Juli 2017.

Risman juga mencatat sedikitnya ada enam kesalahan Cakka, berikut keenam hal tersebut:

1. Cakka melakukan perlawanan secara politik yang merugikan Partai Golkar secara permanen.

2. Cakka Itu melanggar kontrak politik yang dia buat dan bacakan dan dia tanda tangani di Musda Golkar Luwu.

3. Bahkan dalam beberapa pernyataan saudara Cakka sendiri menyatakan tahu akan aturan dan resiko di partai.

4. Cakka tidak ada niat baik sama sekali sebagai kader golkar dalam mengamankan keputusan Partai.

5. Partai Golkar sudah membantu selama ini termasuk mengusung cakka dalam pilkada sehingga bisa terpilih jadi bupati periode kedua.

6. Cakka selalu membuat pernyataan yang melawan partai bahkan tidak ada niat sama sekali membantu partai dalam perjuangan politik. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved