Mahasiswa STPP Gowa Praktek di Peternak Penggemukan Sapi Bajeng
Kami berharap mereka dapat menjalankan usaha-usaha bidang pertanakan didaerah mereka masing-masing setelah selesai
Penulis: Hasrul | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa Tingkat I melakukan praktik lapang di Peternakan CV D & Cow Joe Abadi yang terletak di Daerah Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Rabu (5/7/2017).
Peternakan milik Johansa ini tergolong sukses dengan usaha penggemukan sapi lokal dan impor sehingga menjadi salah satu tempat praktik mahasiswa STPP Gowa.
Praktik ini diikuti 37 mahasiswa yang dipimpin oleh Dr Mihrani SPt MP dan Andy SPt MSi selaku dosen pengampu mata kuliah Nutrisi dan Makanan Ternak di STPP Gowa.
Menurut Mihrani tujuan mahasiswa dibawa berkunjung ke Peternakan adalah untuk melihat secara langsung keberhasilan para peternak dalam mengelola usahanya agar mahasiswa termotivasi dan menjadi bekal setelah selesai menempuh studi di STPP Gowa.
"Kami berharap mereka dapat menjalankan usaha-usaha bidang pertanakan didaerah mereka masing-masing setelah selesai," kata Mihrani menyampaikan harapannya.
Selain itu, mahasiswa juga secara langsung melihat bagaimana pengelolaan pakan di peternakan tersebut. Mahasiswa ditunjukkan bagaimana proses menyusun ransum ternak dan agar mereka mampu memberikan pakan sesuai dengan kebutuhan ternak sapi per hari.
Sumber bahan pakan yang dipraktekkan berasal dari limbah pertanian dan limbah industri pertanian serta bahan-bahan lokal yang ada dilokasi peternakan.
Dalam membuat pakan, harus diusahkan agar kandungan zat makanan di dalamnya sesuai dengan zat-zat makanan yang dibutuhkan ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, untuk pertumbuhan, dan untuk produksi.
Namun menurut Andy dapat dikatakan bahwa sangat sulit untuk mendapatkan satu jenis bahan pakan yang kandungan zat-zatnya sesuai dengan kebutuhan ternak.
Oleh karena itu, diperlukan kombinasi beberapa jenis bahan pakan untuk disusun menjadi suatu ransum yang seimbang.
Dengan melakukan kunjungan lapang seperti ini mahasiswa dapat melihat secara langsung seluruh prosesnya dan memberikan pemahaman bahwa penyusunan ransum seimbang pada penggemukan sapi dapat menghemat waktu dan biaya dengan pendapatan yang optimal.
Demikian juga dengan pengetahuan teknik menyusun ransum yang menggunakan limbah pertanian akan memberikan kemudahan bagi peternak untukmelakukan penggemukan dalam skala ekonomi atau dalam jumlah yang lebih banyak.