927.725 Pelanggan PLN Sulselbar Alami Penyesuaian Tarif, Tak Disubsidi Lagi

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Direktur Jendral (Dirjen) Kelistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andy Noorsaman Sommeng menilai, isu ini (listrik) bukan cuma isu sosial, tapi juga politik.

Penghapusan subsidi listrik merupakan langkah pemerintah untuk menyalurkan subsidi tepat sasaran. "Bukan mencabut sih ya, tetapi menertibkan.

Seolah-olah menaikkan tarif listrik, padahal ini agar tepat sasaran karena golongan 450 VA tetap disubsidi," ujarnya belum lama ini.

Baca: PLN Tegaskan Tarif Listrik Tidak Naik

Dari data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Andy, menuturkan dari 23,1 juta pelanggan, sebanyak 19 juta pelanggan dicabut subsidinya, sedangkan 4,1 juta pelanggan 900 VA sisanya masih ditanggung pemerintah.

"Ada pelanggan 900 VA yang nyelip di 450 VA, itu totalnya dari data PLN ada 2,4 juta pelanggan. Mereka sempat protes (kena cabut), jadi nanti di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 akan ditambahkan. Jadi totalnya 6,5 juta pelanggan 900 VA (yang disubsidi)‎," kata Andy.

Di Sulselbar, sebanyak 305.474 pelanggan 900 VA yang masih disubsidi pemerintah. Sedangkan, ada 927.725 pelanggan yang mengalami penyesuaian tarif atau tidak disubsidi lagi.

"Dari 927.725 yang dicabut subsidinya, hanya tiga pelanggan dari Sulsel yang dilaporkan TNP2K protes terkait pencabutan itu. Dua dari tiga pelanggan sudah kita proses dan keduanya disubsidi lagi. Sisanya, masih dalam proses verifikasi," ujar Bob via telepon siang tadi. (*)