VIDEO: Pangdam XIV: Perlengkapan Senjata Harus Siap dan Terawat
Saya melihat dan temukan ada senjata yang tidak dirawat, makanya langsung saya marah. Karena teroris itu kejam dan posko aparat keamanan saja diserang
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masih ingat dengan Panglima Komando Daerah Militer XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti yang marah-marah kepada prajuritnya di Korem 142 Tatag, Mamuju pada tanggal 8 Juni 2017, lalu.
Agus kembali menjelaskan kejadian tersebut saat menghadiri buka puasa bersama dengan manajemen Tribun di Selayar Pool, hotel Gammara, Jl Metro Tanjung Bunga, Kamis (15/6/2017).
"Panglima itu harus marah ke prajuritnya jika terjadi satu kesalahan dan juga tidak profesional dan karena tidak siap, kalau sama warga atau masyarakat panglima tidak boleh marah-marah," jelas Agus.
Lanjut Agus, kemarahannya memuncak saat dia melakukan kunjungan kerja di Korem 142 Tatag, Mamuju Sulbar. Saat itu jendral bintang dua tiba-tiba marah saat melihat kondisi persenjataan.
Saat itu, Mayjen Agus SB pun langsung mengecek situasi di Korem Tatag, dari pasukan hingga perlengkapan senjata. Di persenjataan, Agus mengaku ada prajurit yang tidak siap.
"Jadi saya cek disana, apalagi situasi sekarang ini seperti didaerah marawi dan sebagai, ternyata ada prajurit yang tidak siap. Makanya saya marah, karena kita lihat teroris sangat kejam," kata Agus.
Akibat tidak siap, saat itu Agus langsung meminta prajurit Korem 142 Tatag untuk melakukan Push Up, karena melakukan kesalahan dan tidak profesional dalam melaksanakan tugas keamanan.
"Saya melihat dan temukan ada senjata yang tidak dirawat, makanya langsung saya marah. Karena teroris itu kejam dan posko aparat keamanan saja diserang, makanya prajurit harus siap," lanjutnya.
Menurut Agus, dari segi taktis dan juga teknis sebenarnya bukan tugas seorang Panglima, namun ditubuh TNI itu harus Panglima sekali-kali untuk turun dan cek kesiapan prajurit hingga peralatan.
"Saya tidak mau prajurit saya jadi korban oleh siapa pun itu, makanya saya marah-marah karena kalau musuh menyerang dan senjata macet, salahnya pasti ke komandannya," tegas Agus. (*)