OJK Laporkan Kondisi Perbankan Sulsel ke Gubernur

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Kepala Pimpinan OJK Regional VI Sulampua, Bambang Kiswono dan rombongan yang terdiri dari perwakilan World Bank serta Kepala Departemen Pengawas Pasar Modal 2B OJK Pusat menemui Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Ruang Kerja Gubernur Sulsel, Kamis, (8/6/2017).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah VI Sulampua melaporkan kondisi perkembangan perbankan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di triwulan pertama tahun 2017 kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Bambang Kiswono menyebutkan, secara umum, kinerja industri perbankan di Sulawesi Selatan menunjukan pertumbuhan positif.

"Total aset perbankan sampai dengan April 2017 tumbuh 6,32 persen Year of Year (YoY) dengan total Rp130,86 triliun rupiah," sebutnya.

Sementara pertumbuhan kredit sebesar 10,40 persen YoY Rp107,39 triliun. Untuk pertumbuhan jumlah kredit sebesar 26,6 persen dengan jumlah 1.198.164 rekening.

Penghimpunan dana pihak ke-3 juga mengalami pertumbuhan positif 2,95 persen dengan nilai Rp82,60 triliun.

Untuk perkembangan perbankan di Sulsel, hingga April 2017, berdasarkan laporan OJK, ada 52 bank yang beroperasi dengan total jumlah kantor sebanyak 1.103 kantor dengan aset Rp130,86 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp82,60 triliun dengan 6.794.239 rekening serta kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp33,47 triliun.

Syahrul mengatakan KUR di Sulawesi Selatan saat ini sudah menembus angka Rp3 triliun.

"KUR kita sudah menembus Rp 3 triliun dalam tiga bulan dari target Rp 6 triliun. Kredit bermasalah cuma 0,22 persen dibanding tahun sebelumnya 0,56 persen," sebut Syahrul. (*)