Warga Ucapkan Syukur Alhamdulillah saat Tahu Iqbal Tewas, Bukan Innalillah, Ternyata Penyebabnya
“Anak-anak (perawat) yang urus dan mandikan jenazahnya, ngeri, takut semua,” kata dr Rosmini.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Iqbal alias Bala (34), terpidana mati kasus ""Kolor Ijo"", ditangkap dan dieksekusi mati kawasan hutan lindung di perbatasan Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (18/5/2017) pagi.
"Kolor Ijo" ditangkap 12 hari setelah melarikan diri bersama dua terpidana mati lainnya, dari Lembaga Pemasyarakatan Klas I Gunungsari, Makassar, Minggu (7/5/2017) pekan lalu.
"Kolor Ijo" ditangkap tiga hari pasca-penangkapan Rizal Sangadji Budiman alias Ical (22), satu dari tiga buronan yang kabur ke hutan kawasan yang 12 tahun terakhir diidentifikasi sebagai red zone jaringan teroris Poso.
Dari tiga buronan, kini polisi masih mengejar Tajrul Kilbareng (31), terpidana mati kasus pembunuhan di Papua, tahun 2015 lalu.
"Kolor Ijo" dieksekusi mati di sebuah kawasan hutan belantara, yang berjarak sekitar 7,5 km dari Trans Sulawesi.
Baca: Pengacara Pastikan Kolor Ijo Telah Tewas, Sempatkan Selfie dengan Mayat
Lokasi penangkapan ini tak jauh dari Danau Poso di perbatasan Sulsel dan Sulteng.
Jaraknya dari Makassar sekitar 577 kilometer.
Baca: Kolor Ijo Belum Ditangkap, Gadis di Luwu Utara Ketakutan
Di tempat persembunyiannya, "Kolor Ijo" mendirikan tenda terpal biru, membangun gazebo dari kayu dan rotan untuk tempat beristirahat.
Sebelum ditembak mati, "Kolor Ijo" yang mengenakan baju, celana, dan kolor (celana dalam) warna hitam, ini sempat melawan aparat dengan sebilah parang yang dia bawa sejak dari Mangkutana, sekitar 31,4 kilometer dari lokasi penangkapan.
“Pengejarannya seru! Dua hari dia lari dengan luka tembakan, dan kami baru tangkap setelah tim salat subuh di dekat hutan Pendolo,” kata bintara muda dari Resmob Polres Luwu Timur, yang ikut dalam pengejaran selama tiga hari dan tiga malam "Kolor Ijo" di padalaman tengah Pulau Sulawesi ini.

Baca: Tragis! Rekam Diperkosa dan Upload di YouTube, Wanita 22 Tahun: Saya Diperkosa 5 Kali Seminggu
Tim pencari jejak ini dipimpin Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar, AKP Pol Edy Sabhara Manggabarani.
Tim dari Makassar berjum lah lima personel, dan ikut bergabung tim dari Unit Khusus Polsek Mangkutana, Polres Luwu Timur.