Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ancaman Serangan Ransomware

Antisipasi Serangan Peretas, RS Daya Makassar Gandakan Data Pelayanan

Malware itu mengunci sistem rumah sakit sehingga data di dalam komputer tidak bisa di akses.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
kompas.com
Gambaran komputer korban yang diganti oleh ransomware Wanna Decryptor. (Avast Software) 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Direktur Utama RSUD (Rumah Sakit Umun Daerah) Daya Makassar dr Ardin Saini ikut resah dengan informasi tentangRansomware Wannacry yang sudah menyerang beberapa rumah sakit di Indonesia.

Malware itu mengunci sistem rumah sakit sehingga data di dalam komputer tidak bisa di akses.

Ia menyebutkan informasi yang ia himpun ini berasal dari salah satu grup media sosial yang beranggotakan sejumlah dokter di Indonesia.

"Saya baru saja dapat infonya tadi sore, setelah terima informasi itu saya langsung minta tim IT untuk back up datanya," ujar dr Ardin, Minggu (14/5/2017).

Informasi dari media sosial ini kata dr Ardin merasa sangat terbantu dan tertolong dari program wannacry, pasalnya data penting yang ada di server ataupun di website resmi RS Daya langsung di gandakan dengan waktu yang sesingkat mungkin.

Menurutnya, jika wannacry keburu mengambil dan mengunci sistem RS berplat merah itu sebelum digandakan tim IT RS Daya, maka akan fatal jadinya.

dr Ardin mengatakan RS Daya saat ini memiliki program layanan melalui online, jika ada pihak yang mencuri data atau mengganngu sistem RS, itu akan mengganggu pelayanan.

Sekadar diketahui, pelayanan yang berbasis IT di RS Daya itu yakni pengecekan ketersediaan kamar RS.

Dirut RS mengatakan dengan aplikasi online ini memudahkan masyarakat untuk mengetahui ketersediaan kamar di RS Daya.

Menurutnya, pengecekan ketersediaan kamar ini adalah sesuatu yang sangat penting bagi pasien yang membutuhkan perawatan yang berkelanjutan.

Pasalnya, jika kamar di RS Daya sedang full, secara otomatis warga bisa mengunjungi RS terdekat dari tempat ia bermukim.

"Tapi perlu kami tegaskan, untuk pasien darurat itu tetap menjadi prioritas kami dan tetap mendapat pelayanan," katanya.

dr Ardin menyebutkan program online ini ia namai dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Tidak sekadar mengecek kamar, banyak fasilitas layanan yang bisa dilihat dari sistem ini seperti melihat kunjungan pasien perhari, dapat memonitoring berbagai aktivitas RS, pemakaian obat, memonitoring jenis-jenis penyakit terbanyak. (Sal)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved