Wisata Sulsel
Pengunjung Wisata Bungnge Citta Sidrap Dilarang Berenang Saat Azan Berkumandang
Objek wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bungnge Citta Nene Mallomo ini, juga kental dengan pesan-pesan agama.
Penulis: Amiruddin | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunSidrap.com, Amiruddin
TRIBUNSIDRAP.COM, MARITENGNGAE - Objek Wisata Bungnge Citta Nene Mallomo bisa menjadi pilihan Anda untuk berakhir pekan.
Objek wisata yang baru beroperasi awal tahun ini, tiap akhir pekan selalu dipadati wisatawan.
Letaknya yang strategis, karena berada di Jl HM Yunus atau Poros Sidrap-Soppeng itu, membuat wisatawan dapat dengan mudah mengunjungi objek wisata baru itu.
Terletak kurang lebih 5 Km dari pusat Kota Sidrap, Pangkajene, dan dapat ditempuh hanya dengan waktu lima menit.
Pada objek wisata itu terdapat 2 kolam.
Kolam pertama diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin berenang, sedangkan kolam kedua diperuntukkan untuk budidaya ikan nila dan ikan koi.
Pengelola objek wisata Sulfianto menyebutkan, objek wisata yang dikelolanya berbeda dengan objek wisata lainnya.
"Selain wisata air, tempat ini juga sarat akan budaya," kata Sulfianto kepada TribunSidrap.com, Minggu (5/3/2017).
Sulfianto menceritakan, konon di tempat inilah dahulu La Pagala alias La Makkarau, atau yang lebih dikenal dengan Nene Mallomo pernah menghentakkan kakinya, lalu muncullah mata air.
"Mata air di sini tak pernah kering, meski kemarau panjang sekalipun," katanya sambil menunjuk sumber mata air tersebut.
Objek wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bungnge Citta Nene Mallomo ini, juga kental dengan pesan-pesan agama.
"Kami wajibkan semua wisatawan menghentikan sejenak aktivitas di kolam renang saat azan berkumandang. Tak boleh berada di kolam," kata mahasiswa STISIP Muhammadiyah Rappang itu.
Menurutnya, itu dilakukan untuk menghargai umat Islam yang beribadah.
Wisatawan yang datang bukan hanya berasal dari Sidrap, tetapi juga dari kabupaten tetangga, seperti Soppeng, Enrekang, Pinrang, Wajo, Parepare, bahkan tidak sedikit dari Kota Makassar.
Bagi wisatawan, tak perlu khawatir kelaparan.
Di sekitar kolam terdapat para pedagang menjajakan makanan.
Untuk masuk ke objek wisata tersebut pun terbilang murah, cukup membayar Rp 5.000 per orang.(*)