Budidaya Sarang Burung Walet, Rosmiati Raih Omzet 9 Juta Per Minggu
Awalnya ia ragu menggeluti budidaya ini karena masih trauma karena baru saja bangkrut tahun 2011 lalu.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI -Rosmiati (35), pengusaha muda asal Dusun Balimengko Sinjai Selatan berbagi kisah sukses menggeluti usaha budidaya sarang burung walet.
Kala itu, dia kedatangan tamu asal Bulukumba. Sang tamu tersebut melihat banyak burung yang terbang di atas rumah Rosmiati.
Lalu tamu tersebut mengajak Rosmiati untuk membangunkan rumah untuk walet. Hanya saja Rosmiati masih trauma karena baru saja bangkrut tahun 2011 lalu.
Tetapi suami Rosmiati, Yusran mendengarkan sang tamu yang pernah datang dan membenahi bekas gudang pabrik berasnya untuk menjadi tempat rumah untuk walet.
Rosmiati kaget setelah didatangi oleh pengusaha karena meminta sarang burung walet itu seharga Rp 900 ribu per kilogram.
Dari pengembangan sarang burung walet itu, kemudian Rosmiati bersama suaminya Yusran bangkit kembali dan kini menjadi pengusaha sukses burung walet di Sinjai.
"Semua ada hikmah dibalik itu. Yang jelas jangan abaikan orang miskin dan menjadi kaya bantulah yang lemah (miskin) sayangi tetangga. Segala sesuatunya sudah menjadi ketetapan-Nya," kata Rosmiati.
Kini Rosmiati bisa hidup dari sarang burung walet dengan pendapatan Rp 9 juta per pekan.
Dan dalam sebulan dapat panen hingga empat kali. (*)