Yusril Beberkan Keanehan Pemerintahan Jokowi-JK Hingga Menteri ESDM Dicopot
Kini, Archandra harus mengakhiri jabatan yang baru 20 hari diemban lantaran berstatus warga Indonesia dan Amerika Serikat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pada detik-detik jelang pengumuman pencopotan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Archandra Tahar, Senin (15/8/2016), mantan Menteri Sekretaris Negara, Yusril Ihza Mahendra menulis kultweet melalui @Yusrilihza_Mhd.
Kultweet yang terdiri delapan tweet atau kicauan tersebut berisi kritikan terhadap pemerintahan Presiden RI dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo dengan Jusuf Kalla yang terkesan dikelola secara amatiran.
Imbasnya, masalah dwi-kewarganegaraan pembantu presiden tersebut pun luput dari perhatian.
Kini, Archandra harus mengakhiri jabatan yang baru 20 hari diemban.
Berikut ini kultweet mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia tersebut terkait lengsernya Archandra.
1. Kabarnya malam ini Presiden akan ambil keputusan mengenai Archandra Tahar
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) August 15, 2016
2. Kapan sih rakyat negeri ini akan sadar bahwa negara seharusnya dipimpin orang yg mengerti ngurusi negara, bukan amatiran melulu?
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) August 15, 2016
3. Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan status WNInya adalah tindakan yg memalukan
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) August 15, 2016
4. Anehnya, para menteri pembantu Presiden memberikan penjelasan bertele-tele mengenai status kewarganegaraan Archandra Tahar
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) August 15, 2016
5. Tak kurang anehnya adalah penjelasan Menkumham yang seolah2 tidak mengerti hukum kewarganegaraan RI. Sungguh amatiran mengurus negara
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) August 15, 2016
6. Presiden Jokowi harusnya bertanya kepada dirinya sendiri apakah beliau mampu mengurus negara ini dengan benar sesuai amanat konstitusi
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) August 15, 2016
7. Jangan biarkan negara ini amburadul, jadi bahan olok2 dan tertawaan bangsa2 lain. Kita harus punya harga diri.
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) August 15, 2016
8. Urus negara ini dengan benar, jangan bertindak seperti amatiran yang akhirnya memalukan bangsa dan negara
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) August 15, 2016
Arcandra ditunjuk dan dilantik sebagai Menteri ESDM untuk menggantikan Sudirman Said pada 27 Juli 2016.
Saat itu, Arcandra mengaku kaget sebab, selama ini, dia hanya berperan sebagai teman diskusi Joko Widodo.
Namun, sekitar 18 hari kemudian, nama Arcandra ramai diperbincangkan publik karena diketahui memiliki paspor Amerika Serikat.
Dengan demikian, polemik pun muncul sebab Indonesia tidak menganut sistem dwi-kewarganegaraan.
Polemik ini pun berujung pencopotan Arcandra sebagai menteri. Arcandra lalu tercatat menjadi pejabat pemerintahan dengan posisi menteri, yang paling singkat menjabat.(*)