Sebenarnya, ini 8 Masalah Bikin Oki Diminta Tanggalkan Gelar Ustadzah Lalu Direspon Begini

TRIBUN-TIMUR.COM - Artis, penulis, penyanyi, ustadzah Oki Setiana Dewi kini tersandung sebuah masalah.

Seorang netizen atas nama akun oki setiana dewi membuat petisi melalui laman petisi global Change.org, sejak tiga hari lalu.

Dalam petisi berjudul Stop Tayangan Ustadzah Abal Abal Oki Setiana Dewi si pembuat petisi menyampaikan protesnya atas penyematan gelar ustadzah kepada bintang film Ketika Cinta Bertasbih tersebut.

Mengapa?

Karena Oki dinilai tidak mumpuni dalam pelafalan hadist dan ayat-ayat suci yang disampaikannya.

Dia juga dituding kerap meminta fasilitas mewah dan tarif mahal dalam setiap kegiatan dakwah dihadirinya.

Kendati demikian, istri Ory Vitrio ini oleh sejumlah netizen justru tetap didukung agar semangat melakukan dakwah, meski adanya petisi tersebut.

Sebenarnya, bagaimana isi petisinya?

Silakan baca berikut ini:

Stop Tayangan Ustadzah Abal Abal Oki Setiana Dewi

KHUSUS UNTUK YANG BELUM PAHAM KISAHNYA, BACA DULU:

Stop pembodohan publik!!

Gelar ustad/ustadzah adalah gelar yang diberikan kepada orang yang memiliki spesialisasi agama (pengetahuan agama yang mendalam) untuk diaplikasikan dan disebarkan. Gelar ustad.ustadzah bukan main main beban dan tanggung jawabnya.
Ustadz/ustadzah=guru? It’s ok memang benar adanya.
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
Diharapkan dengan adaya petisi ini, bisa dijadikan oleh kita semua sebagai tempat berbenah diri.

====================================================

Admin disini tidak ada yang menyalahkan penyebutan ustadzah selama cuma ceramah di TPQ desa-desa dst. Bukan ustadzah yang wara wiri di TV dengan pengetahuan agama sangat minim dan bisa ditiru oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, maka ucapan dan perbuatan harus benar-benar dijaga dan bisa dipertanggungjawabkan. Bukan malah hobi riya, tabarruj (make up menor) lengkap dengan bulu mata palsu, nyinyir, blokir saran dan kritik di instagram, membully pengkritik, dan berdusta tentang kuliah di Ummul Quro (sementara ke Mekkah statusnya UMROH bukan kuliah)