Pisang Ijo Makassar Pecahkan Rekor Muri Di Pantai Losari
Sebanyak 93 varian menu pisang ijo dibentangkan pada wadah plastik di atas meja panjang.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kuliner khas Makassar, Pisang Ijo resmi tercatat dalam buku musium rekor Indonesia (Muri). Hal ini secara resmi diumumkan pihak MURI pada kegiatan traditional food vaganza sekaligus pencatatan rekor MURI rangkaian pisang ijo terpanjang (150 meter) di Pantai Losari, Sabtu (28/11/2015).
Sebanyak 93 varian menu pisang ijo dibentangkan pada wadah plastik di atas meja panjang. Puluhan chef yang mengenakan pakaian putih-putih juga tanpak berbaris dibelakang meja itu.
Wali kota Makassar Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto menyambut baik hal tersebut. Ia mengatakan dengan adanya kegiatan ini diharapkan tingkat kunjungan pariwisata ke kota Makassar bisa semakin meningkat.
"Jika kita survei seribu orang yang datang ke Makassar dan menanyakan apa tujuannya datang ke kota ini, saya yakin 900 di antaranya akan menjawab karena ingin menikmati kulinernya," ungkap Danny.
Menurut Danny, kegiatan food vagansa dan pencatatan rekor MURI ini akan semakin memperkenalkan kuliner ikonik khas Makassar pada wisatawan lokal dan mancanegara. Danny mengharapkan even seperti ini akan berlangsung rutin dan terus menggali dan memperkenalkan potensi kuliner lainnya.
Senada dengan hal itu Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) menegaskan bahwa selain mencatatkan pada buku MURI kegiatan ini juga bertujuan memantapkan posisi pariwisata Makassar sebagai destinasi pariwisata yang terkenal di dunia.
Kegiatan ini merupakan kerja sama Pemkot Makassar melalui Disparekraf, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), dan Kementrian Pariwisata.
Sementara itu, Deputi Pengembanan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esti Reko Astuti juga memberi dukungan positif dan menyatakan kesiapannya dalam membantu mempromosikan aneka khas kuliner dan potesi wisata yang dimiliki Makassar.
"Saya kira kita akan sama-sama mempromosikan apapun potesi wisata yang ada. Kami akan terus memberi dukungan. Kerja sama berbagai pihak akan terus juga dijalin guna menjaga kualitas, tingkat higienitas serta mutu kuliner kita. Dan jangan lupa story telling atau sejarah hadirnya kue tersebut," Kata Danny.