Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Murid SD di bone Menantang Maut

Tak Ada Jembatan, Murid SD di Bone Lawan Maut Nyebrang Meniti Tali

ereka harus bergelantungan pada sebuah tali kawat sepanjang 30 meter lebih yang melintang di atas Sungai Hulo.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Ina Maharani
Tribun/Aziz
murid Sekolah Dasar (SD) Inpres 657 Hulo sudah setahun melewati tali eks jembatan gantung yang ambruk setahun lalu di atas Sungai Holo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone. 

Laporan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, WATAMPONE -  Setiap hari sekolah, puluhan murid Sekolah Dasar (SD) Inpres 657 Hulo, Desa Hulo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone bertaruh nyawa di bekas jembatan gantung yang sudah ambruk.

Untuk sampai kesekolahnya, mereka harus bergelantungan pada sebuah tali kawat sepanjang 30 meter lebih yang melintang di atas Sungai Hulo.

Ironisnya, jika hujan, sejumlah murid tidak masuk sekolah lantaran tali yang digunakan untuk melintas licin.

Informasi yang diperoleh dari warga sekitar, jembatan itu sudah setahun lebih ambruk. Jembatan gantung ini menghubungkan Desa Biru, Cenrana dan Desa Palakka, Kecamatan Kahu.

Tali eks jembatan gantung tersebut hanya dapat dilewati empat sampai lima anak sekolah. Mereka pun harus mengantri lantaran tali yang dilalui hanya satu.

Dari pantauan, Sabtu (6/3/2015) kemarin, dengan hati-hati, para anak sekolah menyebrangi tali eks jembatan demi mendapat pelajaran dibangku sekolah. Hal itu sudah berlangsung setahun lebih

Tags
Bone
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved