Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Belum Bisa Basmi Geng Motor, Polisi Mau Tangkap Penyebar #MakassarTidakAman

Wali kota dan kapolrestabes menganggap itu upaya penyebaran kampanye negatif.

Editor: Edi Sumardi
Path/Twitter.com/@ulfiab
Seorang pemuda diduga korban kekerasan oknum kawanan geng motor mengalami luka di pipi akibat panah menancap. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Teror gangster, termasuk geng motor di Makassar yang meresahkan warga akhirnya ditanggapi pemerintah kota dan polisi. Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto dan Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Ferry Abraham, Senin (23/2/2015), menyampaikan pernyataan akan melakukan upaya prevenetif.

Dari pihak pemerintah kota, upaya tersebut berupa pengawasan ketat terhadap pelajar atau siswa di sekolah. Gangster Makassar mayoritas dari kalangan itu. Siswa dan pelajar akan dikerahkan lebih fokus pada kegiatan ekstrakurikuler. “Dengan demikian, tak ada lagi pikiran untuk melakukan hal negatif,” kata wali kota dalam siaran persnya.

Lain halnya upaya preventif yang dilakukan polisi. Menurut kapolrestabes, pihaknya berjanji akan mencari penyebar isu di media sosial jika Makassar sedang darurat geng motor atau Makassar tidak aman. Dalam siaran pers tersebut disebutkan jika isu tersebut adalah isu sesat. “Jangan sampai kita mudah diprovokasi di dunia maya maupun di dunia nyata.”

Senin (16/2/2015), tagar atau hastag #MakassarTidakAman menjadi trending topic Twitter di Indonesia dan Makassar. Setelah itu menjadi ikon kampanye untuk mendesak polisi dan pemerintah kota menuntaskan gangster yang kian sadis.

Tagar tersebut pun sempat diulas media internasional yang berbasis di Inggris, British Broadcasting Corporation (BBC). Juga media lokal dan nasional.

Menurut wali kota, kampanye atau penyebaran isu jika Makassar sedang tidak aman di media sosial dan dirinya dibuatkan meme sebenarnya merupakan kampanye hitam. “Saya tidak pusing saat foto saya dihina-hina. Tapi saat ada gerakan pembusukan terhadap Makassar di dunia maya, maka itu pasti akan saya lawan,” kata Wali Kota Ramdhan.

Dirinya pun mengajak warga Makassar agar turut serta menciptakan rasa aman dan nyaman dan melawan kampanye di media sosial.

"Kita semua malu kalau orang luar mengatakan Makassar tidak aman. Saya sedih jika ada kelompok-kelompok yang mengkampanyekan bahwa Makassar tidak aman. Menyalahkan orang memang pekerjaan paling gampang di dunia. Akan jauh lebih baik, jika kita bersama dan bersatu mengamankan Makassar, dibanding saling menyalahkan, coba tengok saat tsunami di jepang pemerintah sepakat tidak mengekspose korban tsunami sebab berdampak secara psikologi.”

Teror gangster juga sempat mendapat perhatian dari Wakil Presiden, Muhammad Jusuf Kalla. Senin siang, JK menyampaikan pernyataan melalui Twitter.




Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved