Bikin Restoran Seharga Rp 20 M, Eko Bilang Tak Perlu Korupsi!
Buka Restoran Seharga Rp 20 M, Eko Bilang Tak Perlu Korupsi!
Dari situ ia kepikiran membukan restoran. Ia lantas membukanya di kawasan Jalan Saharjo Raya, No.1, Tebet, Jakarta Selatan. Ia menamakan restorannya WarunKomando.
"Berangkat dari situ, akhirnya saya bikinlah di sini, Warunkomando. Niat banget bikinnya. Tadinya, saya mau buat kantor, tapi saya lihat ada peluang bisnis akhirnya saya bikin restoran," ucapnya, saat ditemui di restoran miliknya itu.
Restorannya itu bukan hanya menyajikan menu makanan lokal yang murah dan nikmat. Ia menata restoran itu dengan dekorasi unik seperti memajang barang-barang antik seperti gramophone atau mesin pemutar piringan hitam, mesin jahit kuno, telepon kuno, mesin penggiling kopi, motor tua merek BMW, dan masih banyak lagi.
"Ada juga dipajang koleksi kaset-kaset lawakan Indonesia dan penyanyi Indonesia, lagu anak-anak dari jaman jebot koleksi Eko," terangnya.
Ia memburu barang-barang antik itu dari berbagai penjuru. Ia bahkan tak segan-segan turun langsung mencarinya di pasar loak.
"Sebenarnya, ini menginformasikan masa lalu. kaya Jakarta tempo dulu. Di sini tempat makan enak tapi bisa lihat barang jadul (jaman dulu) dan menambah pengetahuan. Jadi, three in one: makan kenyang, pengetahuan dapat, dan nostalgia masa lalu juga ada," ucapnya.
Biaya yang dikeluarkannya lumayan besar. Namun, ia berseloroh bahwa tidak perlu sampai melakukan tindakan korupsi untuk modal membuka restoran tersebut. "Enggak perlu korupsilah ini," ucapnya.
"Ini lahannya hampir 1000 meter. Tanahnya saja sudah Rp 13 milyar harganya. Di sini harga tanah sudah sekitar Rp 11 juta sampai Rp 13 juta per meter. Dengan bangunan, barang dan segala macem bisa sampai Rp 20 milyar-lah semuanya," terangnya.
"Tanahnya sudah saya beli dari dulu, jaman saya kaya di entertain. Kalau bangunannya, keuntungan kemarin di Jakarta Fair," ucapnya. Respon masyarakat luar biasa. Banyak orang yang datang menikmati santapan makanan di restorannya. Bahkan di hari pertama, ia stok makanan untuk malam langsung habis di sore harinya.
"Ini berkah. Kuliner kita diapresiasi masyarakat sampai jalanan macet. Sampai stok buat malam habis pas sore, dan harus belanja lagi. Ekspektasi kita kan enggak semeriah ini," tandasnya.