Curang di Ujian STAN, HP Disembunyikan di Celana Dalam
Dari tangan mereka diamankan dua buah telepon genggam yang diselipkan pada celana dalam
Penulis: Mahyuddin | Editor: Ina Maharani
Dari tangan mereka
diamankan dua buah telepon genggam yang diselipkan pada celana dalam
masing-masing pesrta yang telah didesain khusus dan dua buah headset
wireless.
Muh Noer Alim Qolby (18) warga Kota Makassar dan Natsir Indrawan Arfa
(19) warga Kabupaten Takalar.
Mereka ditemukan di tempat yang berbeda. Aksi mereka tersebut ketika mengikuti ujian Potensi Akademik dan Bahasa Inggris seleksi masuk STAN di Gedung olag raga Jl. Pajaijang, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya.
Mereka diketahui pengawas ujian
yang mencurigai ke duanya kerap memegang kerah bajunya seakan ingin
mendengarkan sesuatu dari kera bajunya itu.
Ketika di kantor polisi ke dua pelaku tampak biasa saja. Mereka kemudian
menerangkan asal jawaban tersebut kepada polisi. Mereka diperiksa
secara tertutup.
Bahkan wartawan hanya diizinkan mengambil gambar pelaku dari arah belakang. Penanggungg jawab penyelenggara ujian seleksi masuk STAN Mutasim billa menjelaskan tempat ujian tersebut dibagi menjadi 10 sektor.
Tiap sektor
diisi 200 peserta. Dan setiap 20 peserta diletakkan dua pengawas ujian. Pengawas dari sektor V kemudian menemukan Qolby sedangkan dari sektor
VIII ditemukan Natsir. Setelah diperiksa ditemukan alat semacam headset.
Ke dua pelaku kemudian diminta untuk menyelesaikan ujiannya. Usai
mengikuti ujian, ke dua peserta menggunakan jasa joki tersebut diperiksa
kembali oleh pengawas ujian dan digiring ke Mapolsek Biringkanaya.
Kepala Balai Diklat Keuangan Makassar tersebut juga menegaskan bahwa ke
dua pelaku telah dicoret dari daftar masuk seleksi ujian STAN. " Mereka
sudah kami pastikan tidak lulus ujian karena melakukan kecurangan
tersebut, " kata Muttasim ketika berada di kantor polisi.
Ia juga menambahkan bahwa secara administratif nama pelaku sudah cacat
sehingga tidak akan lulus kalau mendaftar kembali." Kami telah
menyerahkan kasus tersebut ke pihak Kepolisian untuk ditindak lanjuti, "
terang Mutasim.
Kepala Kepolisian sektor Biringkanaya Kompol Mursalim mengatakan
pihaknya masih memeriksa ke dua peserta yang menggunakan jasa joki
tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya masih menelusuri asal
jawaban yang mereka peroleh. "Mereka masih dalam proses pemeriksaan, "
ujar Mursalim. (Cr9)