Di FLS2N, Ada Lomba Menyanyi, Melukis, Menari, dan Pantomim
Setiap nomor lomba diwakili satu peserta yang membawa nama provinsi mereka.

Kegiatan yang keempat kalinya digelar Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus&Layanan Khusus (Dit PPK-LK) Dikdas ini merupakan ajang klimaks dari babak penyisihan dari setiap daerah.
33 provinsi
bergabung yang dipusatkan di Kota Makassar. Seperti yang terjadi di
babak penyisihan, Selasa (21/6/2011). Kegiatan digelar di hotel Makassar
Golden, Jl Pasar Ikan No 52 Makassar. FLS2N digelar sejak 19-23 Juni.
Empat kategori lomba, yakni melukis, menyanyi, baca puisi hingga
pantonim digelar dalam waktu bersamaan. Setiap nomor lomba diwakili satu
peserta yang membawa nama provinsi mereka.
Uniknya, peserta yang
berlomba merupakan pelajar dengan kebutuhan khusus. Mulai dari
tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa hingga autis. Maka peserta
pun datang dari SDLB/SMPLB.
Di babak penyisihan lomba melukis, peserta melukis dengan tema Sayangi
Bumiku, Indonesiaku dan Indahnya Negeriku. Peserta menggunakan kertas
gambar putih berukuran 60 cm x 70 cm.
Kriteria penilaian tentunya sesuai
dengan ketiga tema yang yang dipilih, kreatifitas dan orisinalitas.
Untuk Sulsel sendiri, Murtrisna dari SLB Negeri Pakanre Bete menjadi
wakilnya. Kegiatan berlangsung di cafe Peer 52 hotel ini.
Bergeser sedikit ke lomba menyanyi. Lomba ini dikhususkan bagi siswa
tunanetra dan tunadaksa. Peserta wajib menyanyikan satu lagu wajib dan
satu lagu pilihan. Tentunya lagu hits Indonesia. Hits Jangan Menyerah
milik band D'Masiv menjadi salah satu lagu wajibnya. Teknik vokal dan
penampilan sangat dibutuhkan dalam penilaian yang akan disaring menjadi
sepuluh finalis ini.
Lain lagi dengan lomba baca puisi. Puisi dibacakan sesuai dengan hasil
karya peserta sendiri. Sesuai tema Damai Negeriku, Indahnya Kampungku
dan Lestari Budaya Bangsaku. Peserta dinilai dari isi puisi yang sesuai
dengan tema yang dipilih, diksi dan orisinalitas. Sedangkan penghayatan,
interpretasi dan vokal menjadi dasar dewan juri dalam pembacaan
puisinya.
Lomba pantomim sendiri dikhususkan bagi siswa tunarungu dan tunagrahita.
Ke-33 peserta membawakan pantomim bertema Latihan Menari, Pergi ke
Sekolah, Membantu Ayah di Ladang dan Membersihkan Rumah. Daya
interpretasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan dalam penampilan peserta.
"Setiap nomor lomba disaring menjadi sepuluh finalis. Mereka akan di
adu lagi besoknya (hari ini) untuk mendapatkan pemenangnya," tutur ketua
panitia, Abdul Syukur, di Makassar.